BKPBM Perkokoh Persaudaraan Melayu di Kalbar

news5761YOGYAKARYA (RiauInfo) - kru Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) melawat ke Kalimantan Barat. Lawatan kali ini berkenaan dengan undangan menghadiri Seminar dan Festival Budaya Melayu Kalimantan Barat (Kalbar) yang akan diselenggarakan di Kabupaten Sanggau, 21—24 Juli 2008. Dalam festival tersebut, Pemangku BKPBM, Mahyudin Al Mudra, SH. MM. diundang sebagai salah satu pembicara pada Seminar Pakaian Adat Melayu. Selain menghadiri festival, agenda kunjungan kali ini adalah untuk mensosialisasikan tiga portal yang dimiliki BKPBM, yaitu MelayuOnline.com, WisataMelayu.com, serta RajaAliHaji.com. Tak hanya itu, para kru juga akan membangun jaringan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah, swasta, serta para pemuka adat Melayu di Kalimantan Barat untuk lebih meluaskan lagi gaung budaya Melayu ke seluruh dunia. Sejak pukul 05.00 WIB, para kru yang akan berangkat ke Kalbar telah bersiap diri di kantor BKPBM. Tepat pukul 05.35 WIB, mobil kijang berlogo “Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu” menjemput tiga kru, antara lain Pemimpin Redaksi RajaAliHaji.com, Ahmad Salehuddin, M.A., Pemimpin Redaksi WisataMelayu.com, Lukman Solihin, S.Ant., serta Sekretaris Litbang, Khidir Marsanto, S.Ant. Dari BKPBM, mobil tersebut menuju kediaman Pelaksana Harian/Direktur SDM, Hadi Kurniawan, S.H.I. untuk kemudian menuju Bandara Adi Sutjipto. Di bandara internasional ini, telah menunggu Aam Ito Tistomo, fotografer profesional yang sengaja diajak untuk mengabadikan momen budaya serta peninggalan-peninggalan sejarah Melayu di tanah Kalbar. Tak berapa lama, Pemangku BKPBM yang juga Pemimpin Umum MelayuOnline.com, Mahyudin Almudra, SH., MM., dan Humas BKPBM, Yuhastina Sinaro tiba dengan mobil kedua. Meskipun dibekali dengan seabrek tanggung jawab, Pemangku Balai tak lupa berpesan, “Nikmatilah perjalanan kali ini, jangan sampai perjalanan di udara maupun di darat malah bikin kalian pusing. Kalau pusing, minum antimo”. Mendapat pesan demikian, kontan para kru tertawa. Img02 Sehari sebelumnya, pada rapat persiapan kunjungan ke Kalbar, Mahyudin menyerah-terimakan passport tiga kru BKPBM, yaitu Ahmad Salehudin, Khidir Marsanto, dan Lukman Solihin. Penyerahan passport tersebut, menurut Mahyudin, merupakan simbol bahwa para kru BKPBM bukan hanya warga negara Indonesia yang ditandai dengan KTP, melainkan juga sebagai “warga dunia”. Kesadaran yang bersifat supranasional ini makin penting mengingat keberadaan BKPBM ditujukan untuk memajukan kebudayaan Melayu ke seluruh penjuru dunia. Tepat pukul 07.15 WIB, pesawat yang mengantarkan enam kru dan seorang fotografer tersebut take-off menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta untuk transit. Dari Jakarta, pesawat kedua berangkat jam 09.55 WIB. Melalui speaker, pilot pesawat menyampaikan bahwa perjalanan menuju Pontianak akan memakan waktu sekitar satu jam. Jarak antara Jakarta—Pontianak sekitar 800 km. Dengan kecepatan rata-rata 850 km/jam, pesawat mendarat di Bandara Supadio, Pontianak pada pukul 10.55 WIB. Di bandara Supadio, Pontianak ini, para kru telah ditunggu oleh dua mobil yang secara khusus disediakan oleh Majelis Adat Budaya Mulayu Kalimantan Barat (MABMKB). Dari Bandara Supadio, perjalanan dilanjutkan ke Rumah Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat, yang merupakan kantor MABMKB. Di rumah melayu tersebut kru di jamu makan siang sambil membicarakan poin-poin kerjasama antara BKPBM dan MABMKB) yang akan di tandatangani kedua belah pihak pada saat pembukaan seminar dan Festival Budaya Melayu Kalbar.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index