Bank Riau Harus Bisa Jadi Agen Pembangunan

JAKARTA (RiauInfo) - Bank Riau sebagai bank milik pemerintah daerah harus bisa menjadiagen pembangunan. Keberadaan Bank Riau harus bisa membantu percepatanpembangunan Riau secara keseluruhan. 

Harapan itu disampaikan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit disela-sela acara lokakarya dengan tema "Pemberdayaan Bank Pembangunan Daerah(BPD) Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Daerah," yang berlangsung diHotel Sultan, Jakarta, kemaren. "Kita berharap Bank Riau tidak sekedarmenjadi kasir bagi Pemda, tapi benar-benar menjadi agent of development (agenpembangunan)," harap mantan Sekdaprov Riau itu. Bagaimana caranya? Antara lain, sebut Wagubri dengan mendukung program-programpembangunan yang ditaja pemerintah daerah. "Jadi misi Pemda itu harus bisadiwujudkan oleh BPD kalau di Riau ya Bank Riau. Misalnya kita (Pemda Riau)membuat program pembangunan kebun K2I untuk masyarakat, Bank Riau harusmendukung itu agar bisa berhasil," ulasnya. Hal senada juga disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono yang hadirpada kesempatan itu sebagai pembicara. Sebagai bank milik daerah, BPD, tegasBoediono harus pintar-pintar membuat terobosan sesuai kebutuhan masyarakatdaerah. "Masing-masing daerah pasti punya kekhususan. BPD harus beranimembuat kebijakan khusus yang bisa mempercepat pembangunan di daerahnya,"ujar mantan Menko Perekonomian itu. Dalam pada itu, Dirjen Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Prof Dr Mardiasmoyang juga hadir sebagai pembicara sempat mengkritik keberadaan BPD yang masihterkesan hanya sebagai kasir bagi Pemda. "Selama ini masih banyak BPD yang cenderung berperan sebagai "kasir" bagi Pemda," ucapnya. Menurut Mardiasmo, dana APBN yang dikucurkan ke daerah, yang tahun 2009mencapai Rp320 triliun, hampir seluruhnya disalurkan melalui BPD masing-masingselaku bank penampung Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). "Seharusnya denganbesarnya dana Pemda yang ada di BPD, BPD bisa berperan lebih aktif dalam memacupembangunan daerah," harapnya. Sejauh ini, kritiknya, BPD masih lebih suka menempatkan dananya di SBI dan SBN.Posisi dana BPD di SBI per Desember 2008, katanya sebesar Rp24 triliun.Sementara dana BPD di SBN per Desember 2008 sebesar Rp9,3 triliun. "Seharusnya BPD bisa menyalurkan dana yang besar itu ke sektor riil yangbersifat pro growth, pro job dan pro poor. Dengan begitu, pembangunan danperekonomian masyarakat bisa lebih baik," demikian Mardiasmo.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index