ANGGOTA KOMISI IX ASAL RIAU PRIHATIN Calhaj Kok Bisa Melahirkan Di Madinah

JAKARTA (RiauInfo) - Anggota Komisi IX DPR RI asal pemilihan Riau Drs. Chairul Anwar, Apt, menyatakan keprihatinannya dengan kasus terjadinya Calon Haji Iyet Supriati yang melahirkan di Madinah Jum’at 6 November 2009 lalu.
“Kami merasa sangat prihatin terhadap kejadian adanya calon haji dari Indoensia yang melahirkan di Madinah, hal ini menjadi indikator buruknya Pelayanan Kesehatan Haji di Indonesia ,” ungkap Chairul sesaat sebelum menghadiri Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan RI, Endang Rahayu Setianingsih, hari Senin (9/11/2009). Seperti yang di rilis di berbagai media massa bahwa seorang jemaah calon haji (calhaj), Iyet Supriati dari Kloter 35 Jawa Barat melahirkan di Rumah Sakit Wiladah, Madinah. Iyet Suryati melahirkan seorang bayi laki-laki melalui operasi cesar di Musytasyfa Linnisa Walwiladah Walathfal (RS Bersalin) di Madinah, Jumat (6/11/2009). Iyet yang telah mengandung 7 bulan atau 26 minggu ini melahirkan seorang bayi dengan berat 600 gram. Kejadian diatas menurut Chairul Anwar merupakan bentuk keteledoran yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan dalam melayani kesehatan Jama’ah Haji Indonesia. “ Kami merasa heran kenapa hal ini bisa terjadi, tidak masuk dalam logika kami kenapa orang yang sedang hamil 7 bulan bisa lolos dari pemeriksaan tim kesehatan yang harusnya berlapis. Kami menilai ini adalah bentuk keteledoran dari Petugas Kesehatan Haji di Indonesia dan di Saudi Arabia,” papar Chairul. Kejadian ini harus menjadi evaluasi yang besar bagi Depkes, karena Depkes Tahun 2010 nanti akan mendapatkan dana tambahan untuk penyelenggaraan kesehatan haji sebesar 290 milyar rupiah. “Kasus ini harus diusut dengan tuntas dimana letak kesalahannya dan bagi petugas yang teledor atau dengan sengaja melakukan keselahan harus ditindak tegas, karena dana anggaran untuk kesehatan haji sudah meningkat menjadi 290 milyar, “ himbau politisi PKS asal Riau ini. Kedepan hendaknya Depkes harus serius dan membuat sistem yang baik sehingga hal ini tidak terulang lagi dikemudian hari. “Depkes harus membuat sistem yang baik sehingga kasus yang menimpa calon haji Iyet tidak terulang lagi, karena ini bisa menjadi catatan buruk Indonesia di mata Kerajaan saudi Arabia dan bukan tidak mungkin bisa terjadi pengurangan kuota jamaah haji kita,” ungkap Ketua Poksi IX FPKS ini. Selain kasus Iyet, Chairul juga menghimbau Depkes agar meningkatankan kewaspadaan pada saat jama’ah haji pulang dari Saudi, karena tidak tertutup kemungkinan ada jama’ah haji kita yang terkena penyakit menular yang dibawa oleh jama’ah haji dari negara lain, seperti Flu Babi dan penyakit menular lainnya. Chairul menyatakan Komisi IX DPR RI siap bekerja sama dengan Depkes dalam mengawasi pelaksanaan Program Kesehatan Haji di Indonesia agar kedepan permasalahan Kesehatan Haji makin berkurang.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index