Permintaan itu disampaikan Wakil Gubernur Riau Wan Abubakar belum lama ini kepada RiauInfo, di Pekanbaru. Pasalnya, menurut Wan, bagunan tersebut mempunyai ciri khas tersendiri dari panti-panti asuhan lainnya di Pekanbaru.
"Saya minta kepada Pemerintah Daerah untuk dapat membuatkan program khusus buat Panti Asuhan yang terbakar kepada Menteri Sosial. Ini harus dapat ditanggulangi secara cepat. Saya sangat menginginkan ciri khas panti tersebut harus dipertahankan," ubngkapnya.
Menurutnya, Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Pekanbaru yang hanya dipisahkan pagar dinding, berjarak sekitar 3 meter dari Pasar Cik Puan. Karena dekat, panti inipun ikut terbakar. Kelas, kantor, kamar tidur, Mushala, danrumah pengurus ikut hangus terbakar bersamaan dengan 817 kios dan los pasar tersebut.
Terangnya lagi, Panti Asuhan Putra Muhamadiyah ini merupakan panti yang pertama berdiri di Pekanbaru pada tahun 1950. Dimana pada tahun 1950 panti tersebut dinamai "Kota Praja". "Saya juga merasakan apa yang telah dialami penghuni panti asuhan dan para
pedagang lainnya," pungkasnya. (Dowi)