Berdasar data satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18, BMKG Pekanbaru melaporkan, daerah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mengalami empat titik karhutla.
Sedangkan dua titik api lagi menyala di daerah Kabupaten Kampar. Sehingga jumlah titik api akibat kebakaran hutan dan lahan bertahan menjadi 6 titik api. Jumlah ini menurun drastis dibanding 26 titik api di wilayah Provinsi Riau Sabtu kemarin.
Kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Ardhitama mengatakan, penurunan jumlah titik api akibat hujan lokal yang melanda sejumlah daerah di Riau malam tadi. Secara umum, konsentrasi awan masih terpecah akibat meningkatnya kecepatan angin di udara Riau. Arah angin bervariabel dengan dominasi dari arah Barat Daya ke arah Barat Laut.
Terganggunya konsentrasi pembentukan awan akibat angin ini telah mengakibatkan berkurangnya curah hujan di Riau. BMKG menilai, kewaspadaan terhadap pertumbuhan titik api masih perlu ditingkatkan menyusul berkurangnya curah hujan dan cuaca cerah serta temperatur tinggi terjadi hampair setiap siang di Riau dalam sepekan terkahir.(Surya)