Demikian dikatakan Deputy Kementrian Pemuda dan Olahraga Ramidhin Saragih saat ditemui di Hotel Ibis pada sebuah acara Rapat Kerja Pemuda dan Olahraga, Kamis (30/4).
Menurut Ramidhin, persoalan seperti ini sudah tentu tidak layak ditiru. Sebab selain menghalalkan sebuah cara, juga dituding salah satu penyebab minimnya bibit berkwalitas pada benih olahragawan itu sendiri.
Ramidhin mengakui, telah beberapa kali merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan itu, termasuk pada pekan olahraga pelajar pada suatu daerah, katanya tanpa menyebutkan daerah mana yang ia maksud.
Ramidhin berharap, pelaksanaan PON yang akan dilaksanakan di Riau pada 2012 mendatang hendaknya segala sportivitas penuh dijunjung tingi demi menciptakan
pemain yang benar-benar berkwalitas. "Saya berharap pelaksanaan PON jangan ada pola-pola yang pikir sangat merugikan daerah itu sendiri," harapnya.
Dikatakan Ramidhin, pemain yang berhak mewakili daerahnya sendiri adalah mereka yang memang berdomisili di daerah tersebut dengan mengantongi tanda bukti pengenal daerah. Meski demikian, cara seperti ini sungguh sangat mudah untuk dimanipulasi. Karena itu sangat dibutuhkan kejujuran mentalitasa olahragawan, harapnya.(ad)