Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan, berdasar hasil satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18, jumlah kebakaran hutan dan laghan Riau mencapai 63 titik.
Sedangkan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi korban 10 titik api. Bahkan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) juga mempunyai angka fantastik dengan 56 titik api. Sementara 9 titik api lagi menyala di daerah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Sedikitnya 5 titik api juga berada di daerah Provinsi Jambi.
Beralih ke Sumatera Selatan (Sumsel) juga menyumbangkan 10 titik. Tidak ketinggalan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan 1 titik api. Sehingga jumlah kebakran hutan dan lahan mencapai 154 titik di wilayah Pulau Sumatera hari ini. Jumalh tersebut meningkat tajam dibanding 63 titik api Sabtu kemarin di Sumatera.
Kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Sanya mengatakan, musim kering terjadi akibat pengaruh tekanan rendah yang menyedot udara di wilayah Pulau Sumatera. Akibatnya pembentukan awan yang berpotensi hujan sangat sulit terjadi. Sehingga perkembangan kebakran hutan dan lahan perlu diwaspadai dalam musim kering saat ini.(Surya)