Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru melaporkan, hasil satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 telah merekam sebanyak 159 titik di Riau.
Sementara Provinsi Sumatera Utara mengalami kebakran hutan dan lahan sebanyak 67 titik. Di Provinsi Sumatera Barat jumlah kebakran hutan dan lahan mencapai 45 titik api. Provinsi Bengkulu juga menjadi korban 23 titik karhutla. Begitu juga dengan Provinsi Jambi yang menjadi korban 22 titik kebakran hutan dan lahan.
Sedangkan Provinsi Aceh dan Sumatera Selatan masing-masing mengalami 14 titik api. Tidak ketinggalan Provinsi Lampung dan Bangka Belitung masing-masing dengan 1 titik api. Sehingga jumlah kebakran hutan dan lahan menjadi 346 titik di wilayah Pulau Sumatera hari ini.
Kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Warih mengatakan, cuaca cerah berawan umumnya terjadi di wilayah Pulau Sumatera. Keadaan itu menyusul belum adanya pola angin yang membentuk konvergensi awan di Sumatera. Sehingga peluang hujan sangat tipis sekali di Pulau Andalas ini.(Surya)