Cuaca cerah berawan dengan temperatur udara maksimum mencapai 36 derjat celsius telah menjadi penyebab meluasnya kebakaran hutan dan lahan tersebut. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru juga melaporkan peluang hujan masih sangat minim sekali di Riau.
Berdasar rekaman satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18, BMKG Pekanbaru melaporkan sebanyak 55 titik api tersebar di daerah Kabupaten Rokan Hilir. Sementara 24 titik api lagi juga menyala di daerah Kabupaten Pelalawan.
Sedangkan daerah Kabupaten Rokan Hulu juga telah menjadi korban 17 titik kebakran hutan dan lahan. Daerah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) dan Inderagiri Hulu (Inhu) masing-masing mempunyai 13 titik api. Di Kabupaten Bengkalis terdapat 11 titik api. Beralih ke daerah Kabupaten Kampar mengalami 10 titik kebakran hutan dan lahan.
Sementara, Kabupaten Siak juga menjadi korban 7 titik dan Inderagiri Hlir 6 titik kebakaran hutan dan lahan. Tidak ketinggalan dengan Kota Pekanbaru 1 titik dan Dumai 2 titik api. Sehingga jumlah kebakran hutan dan lahan mencapai 159 titik api di wilayah Provinsi Riau hari ini.
Kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Warih mengatakan, titik api dari kebakaran hutan dan lahan telah meluas dan bertambah di Riau dibanding dua hari sebelumnya. Menurut BMKG, kebakaran hutan dan lahan yang telah terjadi saat ini akan cepat hilang jika diguyur hujan. Sementara, peluang hujan sangat kecil sekali di Riau.(Surya)