"Mereka tertarik masuk di bidang property atau perumahan murah untuk rakyat," kata Gubri kepada pers seusai acara. Dalam pertemuan tersebut, investor asal Timur Tengah itu memaparkan berbagai keunggulan yang mereka miliki, terutama soal harga rumah yang bisa lebih murah dibandingkan yang lain.
Apalagi pertumbuhan penduduk di Riau yang terus melonjak, sehingga kebutuhan akan rumah sangat tinggi. Seperti di ketahui, saat ini jumlah penduduk Riau mencapai lebih-kurang 5 juta jiwa.
Mereka tidak hanya berminat membangun perumahan murah untuk rakyat di Kota Pekanbaru, tapi juga di seluruh kabupaten/kota di Riau. Oleh sebab itu, mereka berharap adanya kemudahan birokrasi untuk mewujudkan niat mereka tersebut.
Gubri Rusli menyambut baik keinginan itu. Bahkan Gubri menjamin tidak akan ada pihak-pihak yang berusaha membuat para investor takut menanamkan modalnya di Bumi Lancang Kuning. Sebab sudah menjadi Visi Riau bahwa ke depan Riau harus menjadi pusat pertumbuhan baru di bagian Barat Sumatera.
"Selain sudah adanya pelayanan satu atap untuk memudahkan birokrasi, kita juga menjamin dari sisi keamanan bagi para investor. Ini sudah menjadi kebijakan kita sejak dulu," tegas pria flamboyan itu.
Tidak hanya itu, Gubri juga mengajak para investor tersebut turut menanamkan modalnya di sektor lain, seperti infrastruktur, kelapa sawit dan lainnya mengingat potensi Riau yang luar biasa besar. Apalagi, tegas Gubri, ke depan Dumai akan ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia. "Kami menyambut dengan tangan terbuka kehadiran para investor di Provinsi Riau," ucap Gubri dengan senyumnya yang khas.
Royal Group ini mempunyai puluhan anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Tidak saja masuk ke Indonesia, tapi anak-anak perusahaan Royal Group ini sudah banyak yang survive di negara-negara Barat dan Eropa.
Dalam rombongan investor asal Abu Dhabi tersebut, juga nampak hadir beberapa investor dari Cina dan Denmark. Mereka juga mengaku tertarik menanamkan modalnya di Bumi Lancang Kuning.(ad)