Potensi yang akan dimanfaatkan tersebut antara lain aliran sungai. Jika di suatu daerah terdapat aliran sungai, maka akan dibuat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hudro (PLTMH). Tapi jika di daerah tersebut tidak ada aliran sungai akan dibuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kepala Distamben Riau Abdul Lafiz mengatakan, hingga saat ini rasio elektrifikasi di Riau baru mencapai 42 persen. Ini artinya, masih 58 persen lagi daerah Riau belum terjangkau aliran ini. Ini tentunya harus segera ditangani.
Dia menyebutkan Riau terus berupaya untuk mengatasi masalah listrik ini, yakni dengan membangun PLTMH dan PLTS. "Kita sudah menggunakan jenis pembangkit itu di beberapa daerah. Meski kapasitasnya sangat terbatas, namun sudah banyak dinikmati masyarakat," ungkapnya.
Meski di beberapa daerah sudah dibangun PLTMH dan PLTS, namun masih banyak kawasan di Riau yang belum terjangkau listrik. Untuk itu Riau akan terus mengembangkan pembakit tersebut, sehingga akan semakin menjangkau semua masyarakat di Riau.(ad)