Al Azhar: Bahasa Melayu ke PBB Bukan Ambisius

PEKANBARU (RiauInfo) - Mengusung Bahasa Melayu agar masuk dalam daftar PBB sebagai bahasa dunia tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain panduan PBB yang relatif banyak untuk mengakui suatu bahasa, mayoritas pengguna suatu bahasa juga mendapat perhatian di PBB. 

Seperti bangsa Arab yang memperjuangkan bahasa Arab sebagai bahasa Dunia yang diakui PBB, maka mereka telah menghabiskan waktu sekitar 10 tahun lebih untuk mencapai hal tersebut. Karena PBB sendiri punya panduan-panduan tersendiri sebelum mengakui suatu bahasa sebagai bahasa yang layak dijadikan Bahasa Resmi di PBB. "Pengguna bahasa Melayu sekitar 300 juta orang di dunia. Dan yang terpenting dalam konvensi ini adalah Riau sebagai embrio dalam perjuangan bahasa Melayu mencapai ke PBB. Kita tidak tetapkan target waktu dalam pencapaian ini. Maka konvensi ini adalah langkah awal memulai keberhasilan tersebut. Jika tidak dimulai dari sekarang kapan lagi,"tegas Budayawan Riau, Al Azhar menjawab wartawan, Rabu (5/12) di Pekanbaru. Menjawab apakah pencapaian bahasa Melayu ke PBB adalah suatu ambisi semata, Al Azhar menilai, kata ambisi dalam kebudayaan bukanlah sama dengan ambisi di dunia politik. "Saya tidak menilai ini suatu Ambisius, karena kebudayaan sangat dinamis sekali, dan akan mendapat respon dinamis juga dari pihak yang akan menerima yakni PBB. Namun hal ini adalah perjuangan yang mesti dimulai. Jika tidak, maka kebudayaan akan hilang dan perjalanan menuju ke arah yang dicapai tidak akan terlihat sama sekali," terang Al Azhar.(Surya)


Berita Lainnya

Index