Aksi Diam SORAK Tuntut Kapolda Riau Mundur

PEKANBARU (RiauInfo) - Kopolda Riau kembali didesak mundur dari jabatannya oleh Solidaritas Rakyat Untuk Keadilan (SORAK) Riau. Massa SORAK yang terdiri dari 27 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi mahasiswa tersebut menggelar aksi diam di bundaran air mancur jalan jenderal Sudirman depan kantor walikota Pekanbaru, Kamis (15/01/2009) ini. 

Puluhan massa SORAK membentangkan spanduk dan poster serta membagikan selebaran yang berisikan tuntutannya. Selebaran tersebut berisi lima pernyataan sikap, menuntut penolakan Surat Perintah Penghentian Penyelidikan (SP3) Ilegal Loging (Ilog) keluaran Kapolda Riau Hadiatmoko yang diduga berkonspirasi atas SP3 kasus Ilog di Riau. Tuntutan ke dua adalah Usut pelanggaran HAM yang dilakukan oleh jajaran Polda Riau terhadap penyerangan warga dusun Suluk Bongkal pada 18 Desember 2008 silam. SORAK juga mendesak pembebasan 76 petani warga Suluk Bongkal yang ditangkap dan ditahan Polres Bengkalis dan Lembaga Pemasyarakatan atas eksekusi lahan 18 Desember 2008 tersebut. SORAK juga menuntut agar pemerintah mengusir dan mencabut izin perusahaan yang telah menjarah kayu dan melakukan pelanggaran HAM di Riau. Tuntutan terakhir adalah agar Kapolda Riau Hadiatmoko diganti karena telah menyebabkan semua kasus tersebut tidak selesai bahkan cenderung menambah kasus kehutanan di Riau. Massa SORAK mengaku hanya melakukan aksi diam di bundaran air mancur itu menjelang rapat atau dengar pendapat dengan DPRD Provinsi Riau hari ini. Sejumlah massa SORAK terlihat melakukan aksi diamnya di tengah jalan Sudirman dengan poster penolakan Ilog yang menggantung di leher mereka. Hingga berita ini dirilis, aksi masih berlanjut menjelang massa SORAK bergerak ke kantor DPRD Riau untuk dengar pendapat masalah tersebut.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index