PEKANBARU (RiauInfo) - Meski hampir seluruh SMU di Riau mengeluarkan larangan corat-coretan baju sekolah pasca diumumkannya hasil UN, namun ternyata Sabtu (16/6) aksi coret-coretan tersebut masih terjadi. Bahkan tidak itu saja, para siswa juga melakukan konvoi keliling kota serta kebut-kebutan dengan menggunakan sepeda motor di sejumlah ruas jalan di Pekanbaru.
Seperti yang terlihat di jalan Hangtuah, sebanyak 20-an pelajar yang baru saja lulus UN melakukan konvoi dengan menggunakan sepeda motor. Baju seluruh siswa tersebut juga penuh dengan coret-coretan menggunakan spidol dan cat pilok, sehingga terlihat warna warni.
Bahkan tidak cukup itu saja, tidak sedikit dari siswa tersebut juga menyemprot rambutnya dengan cat pylox sehingga kalau dilihat sepintas mereka lebih mirip orang gila ketimbang pelajar. Pemandangan tersebut membuat geleng-geleng sejumlah warga yang melihatnya.
Menurut keterangan para siswa sendiri, coret-coretan baju sudah menjadi tradisi sejak dulu, jadi tidak mungkin bisa dihilangkan begitu saja. Meskipun sekolah sudah mengeluarkan larangan, tapi aksi tersebut masih bisa dilakukan di luar lingkungan sekolah.
"Kami melakukan corat-coret ini bukan di sekolah, tapi agak jauh dari sekolah agar gak kelihatan guru," ujar Yanto salah seorang siswa SMU yang ikut terlibat aksi corat-coret baju itu kepada RiauInfo saat ditemui bersama gang-nya mengisi BBM sepeda motornya di sebuah SPBU di jalan Hangtuah.
Menurut Yanto rencananya dia bersama teman-temannya akan terus konvoi keliling kota sampai siang hari. Lalu habis itu akan memacu sepeda motornya menuju kawasan waduk PLTA Kotopanjang. "Iya beginilah caranya untuk mengungkapkan kegembiraaan kami, bang," jelasnya dengan wajah sumringah.
Sementara itu, Aris berpendapat lain. Dia mengatakan merayakan kelulusan dengan cara berkonvoi ini jauh lebih bagus ketimbang mengadakan pesta narkoba. "Amit-amit kami pakai narkoba, otak kami kami warjar, bang. Buat apa membuang uang ntuk begituan. Ketangkap polisi baru nyahok mereka," kataya lagi.(Ad)
.jpg)
