PEKANBARU (RiauInfo) - Sedikitnya 11 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terjadi di dua wilayah provinsi pulau Sumatera awal bulan September ini. Padahal BMG menangkap peluang hujan hampir merata menyelimuti sebahagian wilayah Pulau Sumatera Senin (1/09) ini.
Termasuk di provinsi Riau sendiri, akibat peluang hujan yang relatif tinggi, jumlah titik api akibat Karhutla tertekan hingga ke titik nol. Catatan tersebut termasuk positif menyusul temperatur maksimum mencapai 33,2' Celcius menerpa wilayah Riau hari ini.
Sementara, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) stasiun Pekanbaru melaporkan 11 ttik api di wilayah Sumatera tersebar di provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Namun BMG tidak menjelaskan sebaran jumlah titik api di wilayah dua provinsi tersebut.
Blucer Dolog Saribu yang menjabat kepala BMG Pekanbaru, sebagai anggota Pusdal Karhutla Riau, melalui staf analisa Marzuki mengatakan, tingginya peluang hujan masih akibat pengaruh pusaran angin yang membentuk konvergensi di sebahagian besar wilayah pulau Sumatera.
Konvergensi atau kumpulan masa udara tersebut sangat rawan membentuk awan yang mudah menurunkan hujan. Sehingga titik api kebakaran hutan dan lahan tertekan di wilayah Sumatera, seperti di provinsi Riau hari ini.(Surya)
.jpg)
