PEKANBARU (RiauInfo) - sampai saat ini ternyata masih banyak kontraktor PT Riau Pulp and Paper (Riaupulp) belum memanfaatkan sistem mekanik dalam melakukan pemanenan kayu. Mereka kebanyakan masih menggunakan cara menual yakni melakukan penebangan biasa.
Manager Harvesyting RAPP, Handi Ridwan di sela-sela Seminar Forestry yang digelar PT Trakindo Utama di Hotel Jatra Pekanbaru, Kamis (12/4) mengatakan, pihaknya sebenarnya sangat berharap agar cara mekanik lebih banyak diterapkan.
Sebab menurut dia, penggunaan cara mekanik lebih rasional diterapkan ketimbang cara manual, karena hasilnya bisa diatur. "Kita bisa mengatur berapa produksi setiap harinya, jika menggunakan cara mekanik. Tapi kalau secara manual, hal tersebut tidak mungkin dilakukan," ujarnya.
Selain itu menurut dia, resiko pekerjaan dengan menggunakan cara menaik lebih kecil, karena yang bekerja umumnya mesin. "Beda dengan cara manual, karena yang bekerja kebanyakan manusia, maka kemungkinan terjadi kecelakaan lebih besar," ujarnya.
Satu lagi yang akan terjadi, di masa datang biaya (cost) yang dikeluarkan dalam sistem manual akan semakin besar dan kemungkinan akan setara dengan menggunakan mekanik. Sebab di masa datang banyak kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan kepada pekerjanya.
Makanya, menurut dia, saat ini penggunaan sistem mekanik dalam memanfaatkan hasil hutan semakin meningkat dilakukan. Di masa mendatang sebagian besar pekerjaan di hutan diperkirakan akan menggunakan sistem mekanik.(Ad)Menggunakan Sistem Mekanik Lebih Rasional
Kiki
Kamis, 12 April 2007 - 10:08:55 WIB
PEKANBARU (RiauInfo) - sampai saat ini ternyata masih banyak kontraktor PT Riau Pulp and Paper (Riaupulp) belum memanfaatkan sistem mekanik dalam melakukan pemanenan kayu. Mereka kebanyakan masih menggunakan cara menual yakni melakukan penebangan biasa.
Manager Harvesyting RAPP, Handi Ridwan di sela-sela Seminar Forestry yang digelar PT Trakindo Utama di Hotel Jatra Pekanbaru, Kamis (12/4) mengatakan, pihaknya sebenarnya sangat berharap agar cara mekanik lebih banyak diterapkan.
Sebab menurut dia, penggunaan cara mekanik lebih rasional diterapkan ketimbang cara manual, karena hasilnya bisa diatur. "Kita bisa mengatur berapa produksi setiap harinya, jika menggunakan cara mekanik. Tapi kalau secara manual, hal tersebut tidak mungkin dilakukan," ujarnya.
Selain itu menurut dia, resiko pekerjaan dengan menggunakan cara menaik lebih kecil, karena yang bekerja umumnya mesin. "Beda dengan cara manual, karena yang bekerja kebanyakan manusia, maka kemungkinan terjadi kecelakaan lebih besar," ujarnya.
Satu lagi yang akan terjadi, di masa datang biaya (cost) yang dikeluarkan dalam sistem manual akan semakin besar dan kemungkinan akan setara dengan menggunakan mekanik. Sebab di masa datang banyak kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan kepada pekerjanya.
Makanya, menurut dia, saat ini penggunaan sistem mekanik dalam memanfaatkan hasil hutan semakin meningkat dilakukan. Di masa mendatang sebagian besar pekerjaan di hutan diperkirakan akan menggunakan sistem mekanik.(Ad)Pilihan Redaksi
IndexPWI Pusat Dorong Negara Aktif Lindungi Wartawan, Usulkan Pembentukan Protokol Nasional
Hidup di Era Algoritma: Ketika Kita Disetir Tanpa Sadar
Perencanaan Keuangan untuk Generasi Z di Era Cashless
Bisnis Syariah sebagai Solusi Ekonomi Berkeadilan di Era Modern
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Lingkungan
Hari ini Langit Cerah, Potensi Hujan Ringan, dan Suasana Kota yang Dinamis
Kamis, 26 Juni 2025 - 13:49:45 Wib Lingkungan
Raih CSR Award Bengkalis, PHR Dinilai Sukses Jaga Ekosistem dan Antisipasi Konflik Gajah-Manusia
Kamis, 09 November 2023 - 16:53:57 Wib Lingkungan
Jumat, PWI Riau-KLHK Gelar "Ngobrol Pintar" Bahas Masalah Perhutanan Sosial
Kamis, 26 Oktober 2023 - 07:46:26 Wib Lingkungan
Dialog dengan Ibu Negara Iriana Jokowi, Bank Sampah Binaan PHR: Gerakan Kami Didukung Penuh!
Senin, 26 Juni 2023 - 12:20:38 Wib Lingkungan
