"Narkoba jenis pil ekstasi dan sabu itu mahal harganya. Ini mengindikasikan tingkat ekonomi di Riau yang juga tinggi. Sedangkan secara geografis, Riau sangat mudah menjadi jalur masuk narkoba,"ungkap Dit Narkoba Polda Riau Danu Siswoyo dalam dialog publik terkait narkoba yang diadakan oleh Diskomenfo-PDE Riau, Selasa (8/12/09) di Pekanbaru.
Menurut Donu Siswoyo, tingginya jumlah pengguna narkoba jenis putau dan ekstasi tersebut terlihat dari kasus yang ditangani oleh Polda Riau mencapai 600 kasus pada 2008. Jumlah ini melebihi kasus pemakai ganja.
"Setiap tahunnya dari jumlah kasus yang ditangani terlihat perubahan jenis narkoba yang dipakai. Pada 20008 silam tercatat lebih banyak kasus pil ekstesi dan putau dibanding kasus pemakai daun ganja,"ungkap Danu.
Sementara itu, sebagai narasumber juga hadir psikiater dan mantan direktur RSJ Tampan Pekanbaru Darisman Muis mengatakan, tiap tahun pasien yang mengalami gangguan jiwa akibat narkoba juga meningkat. Meski secara rinci jumlahnya tidak disebutkan, Darisman mengatakan sangat perlu penanganan intensif bagi korban narkoba yang terganggu jiwanya tersebut untuk pulih.
"Jika ada yang menjadi korban narkoba, sebaiknya kita rangkul mereka untuk kembali ke kehidupan normal. Jangan pernah kucilkan mereka. Karena mereka memerlukan perhatian untuk kembali ke lkehidupan normal,"harap Darisman Muis.(Surya)
PECANDU NARKOBA KIAN BERTAMBAH, Kasus Ekstasi dan Sabu Lebihi Pemakai Ganja
Kiki
Selasa, 08 Desember 2009 - 07:46:22 WIB
Pilihan Redaksi
IndexWiwik Widaningsih dan Pengurus PWI Siak Periode 2023-2026 Resmi Dilantik
Topaz: Benih Sawit Unggul dari Asian Agri untuk Produktivitas Tinggi
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Hukrim
Tak Penuhi Tenggat Waktu, PLTU Batubara Batang Melanggar Hukum Jika Diteruskan
Rabu, 08 Oktober 2014 - 08:14:01 Wib Hukrim