Tiga Menteri Resmikan Claster Industri Hilir Pertanian di Riau

Kedua daerah yang dijadikan cluster industri hilir pertanian di Riau itu masing-masing Dumai dan Kuala Enok. Peresmian tersebut juga dihadiri Gubernur Riau HM Rusli Zainal dan Walikota Dumai Zulkifli AS dan beberapa pejabat lainnya. Dalam sambutannya Hatta Rajasa mengatakan pembangunan clater industri berbasis produk pertanian di Riau ini adalah bagian dari koridor ekonomi nasional di bagian pantai timur Sumatera. Karena itu tidak hanya di Riau, provinsi Sumatera Utara juga akan dibangun/ Dengan adanya claster ini, maka produk-produk pertanian yang dihasilkan daerah ini tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah saja, tapi dalam bentuk yang sudah diolah menjadi beberapa bahan turunannya. Dengan begitu harga jualnya jadi terdongkrak. Agar industri ini bisa lebih berkembang dan lebih cepat maju, maka menurut Hatta lagi, pemerintah akan memberikan fasilitas fiskal bagi para pengusaha. "Dengan adanya fasiltas fiskal ini, pengusaha akan lebih mudah memasarkan produknya di luar negeri," tambahnya. Dalam kesempatan yang sama Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengatakan Riau memang sudah selayaknya dikembangkan cluster industri berbasis pertanian, karena didukung oleh potensi daerah yang sangat besar. Saat ini luas perkebunan Riau mencapai 2,2 juta hektar dengan produksi 60 juta tin CPO setiap tahunnya. "Dengan dijadikannya kawasan ini sebagai cluster industri berbasis pertanian, maka tentunya akan sangat menguntungkan bagi Riau, karena hasil-hasil pertanian itu bisa diolah sendiri di Riau dan dijual dalam bentuk produk yang siap pakai," ungkapnya. Riau sendiri, menurut Rusli lagi sudah lama mengharapkan adanya dukungan pemerintah pusat untuk pengembangan industri hilir hasil-hasil pertanian ini. Makanya dengan dicanangkannya Dumai dan Kuala Enok sebagai cluster industri pertanian, dipastikan akan sangat menguntungkan bagi Riau.(ad)