JAKARTA (RiauInfo) – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat melakukan pertemuan dengan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, di Kantor Penasihat Khusus Presiden, Jakarta, Rabu (12/11). Pertemuan ini membahas upaya kolaboratif dalam memperkuat nilai-nilai bela negara, memperkokoh persatuan nasional, serta menegaskan kontribusi pers dalam menjaga pertahanan di era media digital yang semakin kompleks.
Wartawan sebagai Pilar Persatuan Bangsa
Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, mengatakan insan pers memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keutuhan bangsa. Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi digital, wartawan perlu menjadi garda terdepan dalam menegakkan integritas dan etika profesi.
“PWI ingin menjadi garda terdepan menjaga integritas dan etika profesi. Kita tidak boleh kalah oleh derasnya arus informasi digital yang sering kali menyesatkan publik,” ujar Munir usai pertemuan tersebut.
Ia menegaskan pentingnya karya jurnalistik yang mendidik, membangun wawasan kebangsaan, serta menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air. PWI, lanjut Munir, berkomitmen menyusun program bersama yang dapat meningkatkan peran aktif wartawan dalam menjaga persatuan dan keharmonisan sosial di masyarakat.
“Kami ingin agar wartawan semakin berperan aktif dalam menjaga persatuan bangsa dan harmoni sosial di tengah masyarakat,” tambahnya.
Dukungan Jenderal Dudung untuk Peran Pers
Menanggapi gagasan tersebut, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman menyambut positif inisiatif PWI Pusat. Ia menyatakan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan insan pers dalam menguatkan kesadaran bela negara, terutama dalam menghadapi tantangan informasi yang dapat menimbulkan perpecahan.
“Media dan wartawan dapat membentuk opini publik yang sehat serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari banyaknya informasi yang sering memecah belah,” ujar mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.
Dudung juga menegaskan komitmennya mendukung langkah PWI yang menempatkan nilai-nilai kebangsaan sebagai fondasi dalam pembinaan dan pengembangan kapasitas wartawan di seluruh Indonesia.
“Media yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan merupakan pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial dan memperkuat karakter bangsa,” tegasnya.
Sinergi PWI dengan Pemerintah di Bidang Pertahanan
Pertemuan antara PWI dan Jenderal Dudung ditujukan untuk memperkuat sinergi antara dunia pers dan pemerintah, terutama dalam membangun kesadaran bela negara di ranah publik. Melalui pendekatan edukatif, pers diharapkan dapat menjadi mitra strategis dalam menjaga ketahanan nasional.
Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, menyatakan bahwa semangat bela negara adalah tanggung jawab moral seluruh warga negara, termasuk wartawan yang memiliki kekuatan memengaruhi opini publik.
“Semangat bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara, dan para wartawan memiliki kekuatan untuk membangun kesadaran tersebut untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Zulmansyah.
Rencana Keterlibatan PWI dalam HPN 2026
Dalam kesempatan yang sama, Akhmad Munir juga mengundang Jenderal Dudung untuk hadir pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang akan dipusatkan di Serang, Banten, pada 9 Februari 2026. Menurutnya, kehadiran sosok militer nasionalis seperti Dudung dapat memperkuat pesan kebangsaan dalam peringatan tahunan insan pers tersebut.
Munir menjelaskan bahwa HPN tahun depan akan mengusung tema kebersamaan dan semangat nasionalisme melalui media beretika dan bertanggung jawab. Tema tersebut menjadi lanjutan dari komitmen PWI dalam memperkuat jati diri pers nasional.
Pengurus Baru PWI Pusat Diperkenalkan
Dalam audiensi tersebut, PWI Pusat juga memperkenalkan susunan pengurus periode 2025–2030. Di antaranya, Ketua Dewan Kehormatan Atal S. Depari, Ketua Bidang Hukum Anriko Pasaribu, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Kadirah, Ketua Departemen Hankam dan Polri Johnny Handjojo, Wakil Ketua Departemen Hankam Bidang TNI Badar Subur, Wakil Ketua Departemen Hankam Bidang Polri Musrifah, Ketua Departemen Hukum Baren Antonio Siagian, serta Wakil Ketua Bidang Kajian dan Litbang Jimmy Endey.
Kehadiran jajaran baru ini diharapkan memperkuat peran PWI dalam membangun kolaborasi positif dengan berbagai instansi pemerintah dan lembaga pertahanan.
Komitmen Bersama untuk Indonesia Maju
Pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat kebangsaan itu menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut. Salah satunya adalah pembentukan program edukasi bagi wartawan terkait kesadaran bela negara dan literasi informasi nasional.
Munir menegaskan bahwa semangat kolaborasi ini bukan hanya untuk memperkuat profesi wartawan, tetapi juga untuk membangun karakter bangsa yang tangguh dan berdaulat dalam menghadapi tantangan global.
Dengan dukungan penuh dari Jenderal Dudung Abdurachman, PWI Pusat berkomitmen menjadi kekuatan moral bangsa melalui jurnalisme yang beretika, mendidik, dan berpijak pada nilai-nilai kebangsaan.