Kunjungan Wisman Hingga Agustus 2016 Didominasi Saudi Arabia
Selasa, 04 Oktober 2016 | 07:32:00 WIB
|
JAKARTA (Riauinfo) - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Agustus 2016 kembali tembus angka di atas 1 juta wisman (1.031.986 wisman) atau mengalami peningkatan sebesar 13,19% dibandingkan bulan Agustus 2015 yang sebesar 911.704 wisman. Sebelumnya, pencapaian angka 1 juta wisman juga terjadi untuk pertama kali pada Juli 2016 yang lalu (1.032.741 wisman). Dari jumlah 1 juta wisman tersebut rupanya wisman asal Saudi Arabia mendominasi jumlah kedatangan wisman ke Indonesia.
Data BPS dan Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan secara kumulatif kunjungan wisman pada Januari hingga Agustus 2016 mencapai 7.356.310 wisman atau meningkat sebesar 8,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6.786.906 wisman.
Kunjungan wisman berdasarkan originasi kebangsaan pada Agustus 2016 di 19 pintu utama dibandingkan Agustus 2015 tercatat yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah; Saudi Arabia sebesar 55,31%, Australia 47,52%, Perancis 35,93%, Inggris 30,91%, dan Jerman 27,64%, sedangkan secara komulatif Januari hingga Agustus 2016 yang yang mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu; Mesir sebesar 49,93%, Bahrain 46,26%, India 29,19%, Perancis 23,78% dan Tiongkok 23,67%.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, capaian kunjungan wisman pada Januari hingga Agustus 2016 sebesar 7,4 juta wisman ini sesuai dengan target yang ditetapkan atau sudah on the track . Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisman pada Juli dan Agustus 2016 sudah menembus angka 1 juta wisman dan diharapkan akan berlanjut pada empat bulan berikutnya (September hingga Desember) 2016 sehingga target 12 juta wisman di akhir tahun akan terlampaui.
Dalam siaran pers Kemenpar yang diterima “Riauinfo” kemarin juga menjelaskan sikap Menpar Arief Yahya yang berusaha keras meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan go digital menjadi strategi yang harus dilakukan khususnya untuk merebut pasar wisman Tiongkok, yang menjadi fokus pasar utama dan akan memberikan kontribusi terbesar bagi Indonesia. “Tiongkok merupakan sumber wisman paling besar dunia. Indonesia baru bisa menarik sekitar 1,2 juta wisman atau 1 persen dari seluruh outbound Tiongkok, sedangkan Thailand sudah meraih 8 juta wisma,” kata Arief Yahya.
Untuk mengejar ketertinggalan dari Thailand, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng Baidu perusahaan searching engine terbesar Tiongkok (sebagai Google-nya Tiongkok) untuk meng-create program mempromosikan destinasi wisata Indonesia. “Baidu sanggup meng-create banyak program untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia dari hilir ke hulu. Mulai dari branding, advertising sampai ke selling dan menyanggupi menaikkan kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia hingga 10 juta wisman pada di 2019,” kata Menpar Arief Yahya yang belum lama ini mengadakan kunjungan ke Tiongkok. Dengan datangnya 10 juta wisman Tiongkok tersebut, menurut Arief Yahya, memberikan kontribusi 50% dari target kunjungan 20 juta wisman pada 2019.
Menpar mengatakan, go digital menjadi tuntutan dalam merebut pasar global terutama wisman Tiongkok yang sebagian besar menggunakan internet atau searching engine Baidu untuk melakukan perjalanan (traveler); mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diminati (booked) hingga membayar secara online (pay). “Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, memperbandingkan antar produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi kini telah mereka lakukan secara digital. Dengan kata lain kini wisman melakukan search and share menggunakan media digital,” kata Menpar Arief Yahya. (Herman Ami)