Kapolres Siak AKBP Hisbullah saat dihubungi Kamis (26/4) mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab ledakan tersebut. Namun dugaan sementara karena adanya konsleting alat-alat listrik di kapal tanker tersebut.
"Tapi untuk lebih jelasnya lebih baik menunggu hasil penyelidikan yang saat ini masih dilakukan," ungkapnya. Saat ini, menurut dia, penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.
Kapal tanker naas itu, sebelum meledak, baru saja membongkar muatannya berupa minyak solar milik Pertamina di Depot Siak Jalan Tanjung Rhu, Pekanbaru. Sehabis membongkar solar, rencananya tanker itu kembali ke Dumai untuk memuat premium.
Namun di perjalanan, kapal tersebut tiba-tiba meledak dan menewaskan 4 ABKnya. Kondisi ABK yang tewas tersebut sangat mengenaskan, ada diantaranya yang tubuhnya terputus-putus dan isi perut terburai dan berserakan dimana-mana.
Potongan-potongan jenazah tersebut dikirim ke RSUD Arifin Ahmad sekitar pukul 19.30 Wib untuk diidentifikasi. Namun dari empat jenazah, hanya 2 saja yang baru bisa diidentifikasi. Selebihnya sulit dikenali, karena hanya berupa potongan-potongan saja.
Suasana di RSUD Arifin Achmad tadi malam cukup memilukan, karena keluarga korban berdatangan untuk menjenguk korban yang kondisinya sangat mengenaskan. Tidak sedikit diantara keluarga korban pingsan begitu melihat kondisi jenazah.(Ad)