Ditabrak Pick Up, Acap Tewas dengan Dada Remuk

Jumat, 15 Februari 2008 | 04:11:57 WIB

PEKANBARU (RiauInfo) - Syafrudin alias Acap (24) warga Bangkinang menimpa nasib buruk. Rabu lalu sepeda motor yang dikendarainya bertabrakan dengan mobil pick up. Korban tewas setelah sempat koma di RSUD Bangkinang dengan dada remuk dan leher serta kaki patah.

Berita ini menjadi headline Pekanbaru MX edisi Jumat (15/2) dengan judul "Leher dan Kaki Patah, Dada Remuk". Dalam berita ini disebutkan sebelum menabrak pick up, korban yang tdak menggunakan helm itu korban sempat ketakutan karena dikejar polisi. Sampai akhirnya tabrakan itu terjadi dan korban koma. Munculnya isu mutasi di lingkungan Pemprov Riau menjadi berita utama Riau Tribune hari ini dengan judul "Isu Mutasi Kian Kencang". Harian ini menyebutkan salah seorang pejabat teras di kantor gubernur memastikan mutasi akan dilaksanakan akhir Februari ini. Maret ini kabinet baru itu akan mulai aktif. Kebakaran hutan yang terjadi di kawasan Pelintung, Dumai, menjadi berita utama Metro Riau. Dalam beritanya berjudul "Kebakaran Hutan Dumai Membara" disebutkan upaya pemadaman belum membuahkan hasil. Kini udara Dumai diliputi kabut tebal. Pekanbaru Pos dalam berita utamanya berjudul "Saleh Perlu Restu Kalla" disebutkan sebagai kader Partai Golkar Saleh Djasit bila tetap ingin mencalonkan diri pada Pilgubri mendatang harus minta restu Ketua DPP Partai Golkar Riau Jusuf Kalla. Hal itu dikataka Sekretaris DPD Partai Golkar Riau, Gumpita. Sementara itu Riau Mandiri dalam berita utama berjudul "Multiyears Siluman Sedot APBD Riau" menyebutkan sampai saat ini belum ada peraturan daerah yang menjadi legalitas pengikat proyek itu sebagai bagian multiyear. Kadang Pemprov cenderung mengakui bahwa proyek bukan multiyears seolah-olah diklaim multiyears. Menghangatkan perpolitikan di Malaysia akhir-akhir ini menjadi berita utama Riau Pos hari ini. Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim menegaskan penelenggaraan pemilihan umum yang dipercepat sebagai suatu memalukan bagi pemerintah di bawah kepemimpinan Abdulah Ahmad Badawi. Berita itu berjudul "Anwar: Melalukan!". Penahanan dua bos Bank Indonesia (BI) oleh KPK menjadi berita utama Tribun Pekanbaruberjudul "Dua Bos BI Ditahan". Menurut harian ini penahanan Oey Hoy Tiong dan Rusli Simanjuntak akan dilakukan selama 20 hari, terhitung sejak 14 Februari 2008.(Ad)


Terkini