Tradisi Merawang di Desa Sungai Manau

Tradisi Merawang di Desa Sungai Manau
Tradisi Merawang di Desa Sungai Manau

Oleh: Mahasiswa KUKERTA Unri Tahun 2023
1. Afna Inayah, 2. Azizah Utary, 3. Chrispo Saputra, 4. Ikel Welianto, 5. Kanaya Kaditan, 6. Nadya Reyhana H, 7. Ridatul Husna, 8. Sisri Rahmayani, 9. Widiya Natasari

 

Masyarakat desa Sungai Manau setiap tahun melakukan tradisi merawang, tidak hanya desa Sungai Manau tetapi sebagian besar masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi melakukan tradisi turun temurun tersebut.

Tradisi merawang adalah sebuah tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat desa Sungai Manau dengan kegiatan mencari ikan bersama di sebuah “tobek”. Tobek ini adalah daerah pesawahan atau ladang masyarakat untuk bertanam padi. Air yang membentuk tobek ini berasal dari bendungan yang ditutup selama 6 bulan dan juga air hujan yang ditampung. 

Tujuan dari kegiatan merawang ini adalah untuk mempermudah masyarakat desa Sungai Manau agar tidak lagi membajak saat akan menanam padi karena tanah pesawahan yang akan digunakan itu sudah lembut dan pas untuk bercocok tanam.

Kegiatan merawang tidak hanya berguna untuk menanam padi saja tetapi juga bisa di manfaatkan oleh masyarakat untuk mencari ikan karena air yang tergenang selama 6 bulan. Lalu 6 bulan selanjutnya digunakan oleh masyarakat desa Sungai Manau untuk bertanam padi.

Kegaiatan marawang tidak hanya menjaga tradisi leluhur tetapi jika di lihat dari aspek lain tradisi ini mengajarkan kita untuk tidak bersifat egois dan menjalin silaturrahmi antar sesama. Tradisi mengajarkan kita toleransi karena tidak hanya orang desa Sungai Manau saja yang datang pada saat itu juga tetapi boleh dari daerah mana saja

Ini adalah salah satu aset penting bagaimana para leluhur kita mengajarkan banyak hal dan nilai nilai kehidupan melalui kebiasaan yang dirasakan manfaatnya oleh orang banyak. Marawang sendiri sangat memberikan efek positif di mana kita merasakan hangatnya bercanda gurau dengan orang lain yang dapat menjalin silaturrahmi dan juga merasakan bagaimana cara orang yang menurut kita kalangan rendah mencari nafkah.

Hal lain yang dapat kita ambil hikmahnya adalah bagaimana kita harus bersyukur atas rahmat dan rezeki yang tuhan berikan, kegiatan marawang ini seperti yang kita tahu bahwa pada saat itu kita dianugerahi ikan yang sangat melimpah ruah yang patut kita syukuri, yang mana kita dapat memanfaatkannya untuk lauk atau bisa juga mejadi bahan pokok sebuah olahan makanan. Dan yang pasti ikan yang di dapatkan masyarakat desa Sungai Manau bole di ambil sepuasnya dan tentunya secara cuma-cuma alias gratis. 

Kegiatan marawang ini juga sangat terkait dengan pengirigasian ke sawah sawah desa Sungai Manau, pengairan yang sangat menjaga tradisi yang ada dan juga menjadi bagian penting dalam kegiatan bercocok tabam masyarakat desa Sungai Manau 

Tim KKN desa sungai berhasil menyorot kegiatan ini dan membantu membuatkan video dokumenter yang dapat nantinya memberikan dorongan kepada pihak pihak terkait untuk dapat memberikan bantuan agar mendapatkan irigasi yang baik untuk pesawahan desa Sungai Manau.

Marawang dan irigasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena kegiatan ini dilakukan hanya untuk bagaimana kegiatan bercocok tanam padi oleh masyarakat desa Sungai Manau dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat desa Sungai Manau sejahtera 

 

 

#Artikel Mahasiswa

Index

Berita Lainnya

Index