Kepala Dinas Perhubungan Riau, Ir Feisal Qomar Karim dalam keterangan di Pekanbaru mengatakan Pekanbaru tak lagi masuk hitungan karena relokasi ini dimaksudkan untuk menjauhkan bandara dari kota. "Sedangkan Bengkalis terlalu jauh. Jadi hanya tinggal tiga alternatif kabupaten saja yakni Kampar, Pelalawan dan Siak," ujarnya.
Dia mengatakan, dalam momen kedatangan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Pekanbaru (27/2), pihaknya juga dipanggil untuk membicarakan masalah relokasi bandara ini. "Kita juga ingatkan kembali apa-apa yang sudah disepakati," ujarnya.
Mengenai bandara itu dan juga alternatif lokasinya menurutnya sudah di tangan KSAD, gubernur dan Menhub. Saat ini sudah ada 3 alternatif lokasi dengan segala macam permasalahannya. Seperti halnya mencari jodoh, ujar Feisal, dengan segala macam kelebihan dan kekurangannya, tentu nanti harus dipilih salah satunya.
Selain karena kekhawatiran spekulan, ini juga penting untuk pematangan rencana terlebih dahulu. Selanjutnya, yang lain adalah pihaknya meminta kesediaan kabupaten/kota untuk persiapan mereka, apa yang disediakan kabupaten misalnya tanah, pembebasan lahannya.
"Kalau tidak ada andil dan kesediaan itu, kita tak akan sukses, karena ini investasi yang mahal, kalau tanah tak bagus, maka tak bisa juga. Kalau bandara bagus tapi terpencil, juga tak akan bagus. Kaitannya juga sangat erat dengan kesiapan infrastruktur lainnya," ujarnya.(Ad)
Kampar, Pelalawan dan Siak Jadi Calon Pembangunan Bandara Baru
PEKANBARU (RiauInfo) - Dari sejumlah kabupaten yang dicalonkan akan dibangunnya bandara baru (relokasi Bandara Sultan Syarif Kasim II), akhirnya ditetapkan 3 kabupaten yakni Kampar, Pelalawan dan Siak. Sedangkan Pekanbaru tidak dimasukkan, karena dinilai tak cocok lagi mengingat pesatnya pembangunan kota ini.
