Pajak akan diterapkan tersebut adalah pajak untuk usaha kos-kosan dan usaha hiasan karangan bunga. Sepertinya halnya pajak nasi bungkus yang kontroversi itu, pajak kos-kosan dan karangan bunga ini diberlakukan dengan alasan meningkatkan pendapatan asli daerah.
Kepada Dinas Pendapatan daerah (Dispenda) Kota Pekanbaru Drs Syofyan mengatakan saat ini penerapan pajak itu masih dalam tahap sosialisasi. Kos-kosan yang dikenakan pajak adalah yang memiliki kapasitas lebih dari 10 kamar.
"Usaha kos-kosan yang memiliki kapasitas lebih 10 kamar itu dianggap sudah besar usahanya sehingga sudah boleh dikenai pajak untuk meningkatkan PAD," ujarnya. Besarnya pajak adalah 10 oersen dari omset yang dihasilkan dari usaha itu.
Khususnya untuk pajak karangan bunga, Syofyan mengatakan akan dikenai pajak seperti pajak reklame. Acuannya tidak jauh berbeda dengan biaya pajak reklame. "Pajak reklame akan menjadi acuan untuk diterapkan pada karangan bunga itu," jelas dia lagi.(ad)
Pemko Pekanbaru Makin Mengada-ada Terapkan Pajak
Kiki
Rabu, 20 Januari 2010 - 05:34:56 WIB
Pilihan Redaksi
IndexWiwik Widaningsih dan Pengurus PWI Siak Periode 2023-2026 Resmi Dilantik
Topaz: Benih Sawit Unggul dari Asian Agri untuk Produktivitas Tinggi
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Umum
Rektorat UNRI: Penetapan UKT dan IPI Tetap Memperhatikan Prinsip Keadilan untuk Mahasiswa
Senin, 13 Mei 2024 - 19:17:19 Wib Umum
Wiwik Widaningsih dan Pengurus PWI Siak Periode 2023-2026 Resmi Dilantik
Rabu, 08 Mei 2024 - 20:19:20 Wib Umum
Topaz: Benih Sawit Unggul dari Asian Agri untuk Produktivitas Tinggi
Selasa, 07 Mei 2024 - 18:58:48 Wib Umum
Pemerintah Provinsi Riau Resmi Dukung Penyelenggaraan Hari Pers Nasional 2025 di Riau
Selasa, 07 Mei 2024 - 16:38:33 Wib Umum