PARMAN Beralih Profesi dari Asisten Manager Hotel ke Peternak Jangkrik

MENJADI peternak jangkrik merupakan salah satu pekerjaan yang dahulunya tidak terpikirkan oleh Parman (36). Usaha yang diawali dengan perkenalannya dengan teman yang menjual jangkrik, kemudian membuahkan hasil yang cukup menjanjikan.
Parman, lulusan tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN 2), tidak menyangka akan usaha yang dijalaninya hingga sekarang. Dulunya pekerjaan yang dijalaninya adalah sebagai asisten manager disalah satu hotel ternama di Pekanbaru. Dari sanalah kemudian Parman berkenalan dengan seseorang yang membuka usaha penjualan jangrik. Ia berpikir pekerjaan yang dijalaninya tidak serumit sekarang, alasannya hanya bermodalkan pengetahuan dan kenyataan yang ada di depan mata.”Kalau dulu, saya sedikit rumit mengerjakan pekerjaan seperti bongkar pasang televisi dan radio dengan elemen-elemen elektro, jadi mencoba ternak jangkrik sepertinya lebih mudah,” ungkapnya. Usaha beternak jangkrik ini diawalinya pada tahun 2005 yang tergabung dalam kelompok Pemilik usaha ternak jangrik, Fajar Sejahtera, diketuai oleh parman, yang beralamat di jalan gunung kelut Nomor 17, Kelurahan Sekip, Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru. Parman mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sempat jatuh bangun menjalani usaha ternak jangkrik ini. “Dulu, tahun 2007 sempat tejadi peternak jangkrik di black list, jadi usaha ternak jangkrik yang sekarang ini hanya bentuk usaha individu-individu saja,” ujarnya, Kamis. Usaha ternak jangkrik Sebelumnya memiliki lebih dari 20 karyawan. Kini, hanya tinggal 6 orang yang bertahan karena karyawan sebelumnya, sudah memiliki usaha sendiri. Parman memiliki 280 kotak jangkrik yang siap dijual kepada konsumen. Penjualan jangkrik per minggunya menghasilkan 150 karung jangkrik. Sementara itu, panen jangkrik bisa perhari namun hanya menghasilkan sedikit ekor jangkrik. “Panen jangkrik bisa setiap hari, tapi rata-rata panen jangrik untuk dewasa dan bisa terbang membutuhkan waktu 30 hari panen,” teranganya. Jangkrik yang ia ternak ada dua jenis yaitu yang dikenal dengan jangkrik jawa dan jangkrik untuk makanan burung. Masa panen untuk jangkrik jawa membutuhkan waktu selama 35 hari, sedangkan jangkrik untuk makanan burung memerlukan waktu 40 hari baru bias dipanen. Selain untuk makanan burung, jangkrik juga digunakan untuk memanjing yaitu sebagai umpan dan untuk makanan ikan arwana. Selain itu, Parman mengatakan jangkrik juga bisa digunakan untuk bahan tepung hasil olahan dari jangkrik-jangkrik tesebut. “kalau pembuatan tepung pada 1 kilogram tepung dibutuhkan 3 setengah kilogram jangkrik yang diolah beberapa tahap untuk prosesnya, mulai dari pengeringan jangkrik, pemanasannya kedalam oven panas, kemudian diblender” kata Parman.(riya)

Berita Lainnya

Index