Demikian dijelaskan Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono selepas melakukan pertemuan dengan Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE, Rabu (13/12) di Pekanbaru.
Tubagus Haryono sengaja datang ke Pekanbaru melakukan pertemuan dengan Gubernur Riau khusus membicarakan persoalan kelangkaan minyak tanah. "Kita membicarakan tentang persoalan pengawasan dan kita akui pengawasan terhadap minyak tanah itu belum efektif di Indonesia," katanya yang dalam pertemuan itu didampangi beberapa orang staff.
Menurut Tubagus selama ini data ril kebutuhan minyak tanah masyarakat Indonesia sebesar 3,75 liter per kepala keluarga. “Ini data riil yang ada pada kita, akan tetapi kelangkaan minyak itu terus terjadi, karenanya dilakukan sensus untuk mencari data sebenarnya.Apakah kelangkaan itu karena memang pasokan yang kurang, terjadinya lonjakan masyarakat atau minyak itu diselewengkan. Kan aneh, minyak tanah disalurkan sesuai kebutuhan yang ada, masak terus menerus terjadi kelangkaan," katanya dengan nada tanya.
Terkait dengan persoalan pengawasan ini pihaknya akan memulainya dari Riau dan selanjut ke daerah-daerah lainnya. "Diharapkan dengan adanya pengawasan yang lebih ketat aksi pencurian dan penimbunan minyak tanah dapat ditekan sehingga kelangkaan tidak terjadi," katanya.