Indonesia Bangun Kedaulatan AI: Komdigi Gandeng Indosat, Cisco, dan NVIDIA Luncurkan Pusat Keunggulan AI Nasional

Jumat, 11 Juli 2025 | 19:17:14 WIB
Dengan dukungan Indosat, teknologi NVIDIA, serta infrastruktur keamanan Cisco, Al Center of Excellence hadir untuk memperkuat inovasi yang berdaulat, pengembangan inklusif talenta, dan ekosistem kecerdasan artifisial (Al) yang siap bersaing secara global

JAKARTA (Riauinfo) – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI secara resmi meluncurkan Indonesia's AI Center of Excellence, sebuah ekosistem inklusif berskala nasional. Inisiatif strategis ini bertujuan mendorong daya saing Indonesia di bidang kecerdasan artifisial (AI) melalui kolaborasi dengan tiga raksasa teknologi global: Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Cisco, dan NVIDIA. Pusat keunggulan ini digadang-gadang sebagai tonggak penting bagi Indonesia untuk tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pusat inovasi AI di Asia Tenggara.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa peluncuran AI Center of Excellence adalah bukti nyata komitmen Indonesia untuk membangun kedaulatan digital. "Kami ingin Indonesia tidak hanya menjadi pasar teknologi, tapi juga rumah bagi inovasi dan penciptaan teknologi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa," ujar Meutya, Kamis.

AI Center of Excellence didukung oleh teknologi termutakhir dari NVIDIA, dilengkapi dengan infrastruktur cerdas dan aman dari Cisco, serta diperkuat oleh jaringan digital Indosat yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Kolaborasi ini disebut-sebut sebagai refleksi komitmen bersama untuk memperkuat kapasitas nasional dan memastikan akses AI yang merata, menjangkau seluruh lapisan masyarakat—dari desa hingga kota, dari startup, korporasi besar, hingga lembaga pemerintah.

Pilar-pilar Penguatan AI Nasional

Pusat keunggulan AI ini diperkuat oleh enam pilar utama yang dirancang untuk mengakselerasi perkembangan AI di Indonesia. Pilar-pilar tersebut meliputi:

  1. AI Sandbox: Berfokus pada pengembangan aplikasi nyata AI di sektor-sektor prioritas nasional, memungkinkan eksperimen dan inovasi dalam lingkungan terkontrol.
  2. Program Pelatihan dan Sertifikasi: Menargetkan puluhan ribu talenta digital Indonesia dengan pelatihan intensif di bidang AI dan data, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
  3. Akselerator Startup: Memberikan dukungan penuh bagi pertumbuhan perusahaan rintisan lokal yang bergerak di bidang AI, mulai dari pendanaan hingga mentorship.
  4. Enterprise Hub: Menciptakan solusi AI konkret melalui kolaborasi erat dengan pelaku industri, menjawab tantangan bisnis dan meningkatkan efisiensi.
  5. Platform Pengembangan Large Language Model (LLM) Nasional: Membangun model bahasa besar yang relevan dengan konteks Indonesia, guna mendukung berbagai aplikasi AI.
  6. Forum Think-Tank Nasional: Berperan sebagai wadah perumusan kebijakan AI yang etis dan bertanggung jawab, memastikan perkembangan AI selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Vikram Sinha, President Director dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menekankan bahwa inisiatif ini lebih dari sekadar penerapan teknologi. "Di Indosat, kami percaya bahwa AI harus inklusif—bukan hanya soal akses, tapi juga soal membuka peluang. Dengan dukungan dari para mitra global, kami ingin mempercepat laju pertumbuhan Indonesia dengan memastikan bahwa masyarakat Indonesia bukan hanya menjadi pengguna AI, tapi juga kreator dan inovator," kata Vikram. Ini sejalan dengan visi Indosat untuk memberdayakan Indonesia.

Senada dengan Vikram, Chuck Robbins, Chair and Chief Executive Officer Cisco, menyoroti pentingnya fondasi infrastruktur yang kuat. "Lewat kolaborasi bersama Komdigi, Indosat, dan NVIDIA, Cisco mendukung AI Center of Excellence sebagai fondasi yang aman, cerdas, dan siap menghadapi tantangan ekonomi digital," ujar Robbins, seraya menambahkan bahwa dukungan ini memperkuat kemitraan Cisco yang telah terjalin lebih dari 25 tahun di Indonesia.

Empat Pendekatan Strategis Menuju Kemandirian AI

AI Center of Excellence akan mengakselerasi kemajuan AI secara nasional melalui empat pendekatan strategis utama:

  1. Infrastruktur Berdaulat: Indosat dan NVIDIA memimpin pengembangan infrastruktur AI berdaulat pertama di Indonesia. Infrastruktur ini dirancang untuk skala besar, performa tinggi, dan kemandirian nasional, menjadi fondasi kelas dunia bagi penerapan AI yang aman dan andal. Lintasarta, sebagai 'AI Factory' dari Indosat, menjadi yang pertama di Asia Tenggara dalam mengintegrasikan NVIDIA GB200 NVL72, teknologi termutakhir untuk generative AI dan komputasi performa tinggi (HPC).
  2. Keamanan dalam Pengelolaan AI: Cisco memperkuat keamanan digital Indonesia dengan menghadirkan infrastruktur cerdas. Ini didukung oleh Sovereign Security Operations Center (SOC) Cloud Platform, yang diperkuat pemanfaatan Splunk pertama di Indonesia serta solusi Managed Security Services dari Cisco. SOC ini akan menggabungkan deteksi ancaman berbasis AI, pengendalian data, dan integrasi menyeluruh dengan infrastruktur nasional, memastikan aset digital terlindungi sesuai regulasi.
  3. AI for All: AI Center of Excellence menargetkan pembukaan akses teknologi AI bagi ratusan juta masyarakat Indonesia pada tahun 2027, memanfaatkan infrastruktur jaringan seluler Indosat. Inisiatif ini bertujuan mendemokratisasikan AI secara geografis, membawa manfaat AI untuk membuka peluang baru baik di perkotaan maupun pedesaan.
  4. Pengembangan Talenta Digital: Pusat AI ini berkomitmen membekali satu juta masyarakat Indonesia dengan kecakapan digital di bidang jaringan, keamanan, dan AI pada tahun 2027. NVIDIA akan menghadirkan dukungan riset melalui pusat teknologi AI, pendampingan startup melalui program Inception, serta pelatihan dan sertifikasi dari Deep Learning Institute. Sementara itu, Cisco akan menyediakan pelatihan melalui Cisco Networking Academy, sebagai bagian dari komitmennya melatih 500.000 orang Indonesia hingga tahun 2030.

Ronnie Vasishta, SVP Telecom NVIDIA, menegaskan pentingnya akses AI bagi semua orang. "Melalui kolaborasi strategis ini NVIDIA tak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga mendorong pembangunan fondasi ekosistem AI yang kokoh sehingga dapat menjadi model bagi negara lain dalam mengintegrasikan teknologi demi pertumbuhan yang berkelanjutan," jelas Vasishta.

Inisiatif lintas sektor ini menandai langkah strategis Indonesia dalam membangun ekosistem digital yang aman, kuat, dan inklusif. Digagas oleh Komdigi dan didukung kolaborasi strategis, Indonesia kini tengah bergerak menuju implementasi global di bidang AI, dengan pengembangan lokal, berbasis kedaulatan, dan visi bersama untuk masa depan yang adil dan berkelanjutan.

Tags

Terkini