"Sebagai daerah Melayu, tentunya kita menginginkan nama-nama yang dibuat pada berbagai venue PON itu bisa mencerminkan kemelayuan, " kata Tenas, Rabu (18/7) melalui selulernya.
Tenas menyebutkan, bisa juga nama yang dipakai dengan memakai nama-nama para pejuang atau pahlawan dari Riau yang telah berjasa membawa kemakmuran bagi negeri ini, karena dengan itu kita telah menghargai dan mengingatkan kepada para generasi muda mengenai perjuangan yang bersangkutan dalam mengangkat marwah Melayu Riau.
Secara kelembagaan Tenas mengaku memang belum membicarakan hal itu dengan pengurus lainnya, namun demikian menempatkan berbagai ciri khas kemelayuan dalam memberikan nama bagi venue-venue yang ada menurutnya sebagai suatu yang seharusnya bias diterima oleh Pemprov Riau, karena tujuannya adalah untuk mengenalkan dan menjaga berbagai hal dari Melayu itu sendiri.
Terhadap pelaksanaan PON XVIII yang tidak berapa lama lagi akan digelar, Tenas mengajak seluruh lapisan masyarakat Riau agar dapat ikut berpartisipasi dalam mensukseskannya, masyarakat harus mampu menunjukkan kepada para atlet dan official serta para tetamu lainnya kalau masyarakat Melayu Riau itu adalah masyarakat yang ramah, sopan dan santun dalam menerima tamu.
"Seluruh elemen msayarakat dan masyarakat luas, tentunya diharapkan bisa mensukseskan pelaksanaan PON ini, karena ini merupakan amanah yang harus dapat kita jalankan dengan sebaik-baiknya, tunjukkan kalau kita orang Melayu itu, orangnya santun, ramah dan sopan, mari sama-sama kita mengangkta marwah Melayu Riau yang sama-sama kita cintai ini," ajaknya. (mad)