Kepala Dinas Kesehatan Riau dr H Taswin Yacob dalam keterangannya di Pekanbaru mengatakan, meski belum ada kasus flu burung, namun wabah yang mematikan tersebut tetap menjadi momok bagi masyarakat Riau. "Kita harus tetap mewaspadainya," ujarnya.
Guna menghadapi kemungkinan merebaknya virus flu burung, kini di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Riau telah menyiapkan tenaga dan peralatan canggih berupa Thermalsekler dan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang mampu mendeteksi flu burung pada manusia.
Menyinggung kasus demam berdarah, dia mengatakan pada tahun 2006
lalu mengalami penurunan yang cukup siqnifikan berkat adanya keseriusan dari seluruh kabupaten/kota yakni sebanyak 1.897 kasus pada tahun 2005 menjadi 948 kasus pada tahun 2006.
Sedangkan untuk insiden malaria pada tahun 2006 lalu, Provinsi Riau masih berada pada Lower Incident Annual dengan Annual Malarian Inciden rata-rata 5,0, namun beberapa kabupaten angkanya masih diatas 10 yaitu Siak 10,76, Kuantan Sengingi 11,60, dan Pelalawan 14,65.(Ad)