Sialnya lagi, warga kembali tidak bisa minta konfirmasi kepada listrik padam karena teleponnya lagi-lagi digantung atau tidak dijawab. Setiap telepon masuk yang menjawab hanya kotak suara minta ditinggalkan pesan.
Matinya aliran listrik yang hampir 3 jam lamanya ini sangat dikeluhkan warga. Sebab pada jam-jam itu warga sangat membutuhkan aliran listrik, terutama Umat Islam yang menunaikan sholat Magrib dan Isya.
Para usahawan juga merasa sangat jengkel terhadap ulah PLN tersebut, terutama pengusaha rumah makanan. Soalnya pada jam-jam seperti itu, rumah makan selalu ramai dikunjungi orang untuk bersantap makan malam.
"Memang indak ado utak urang PLN itu, jam segitu mematikan listrik. Memang karapai kasadonyo," ungkap Ajo Wandi (44) pegawai salah satu rumah makan di Jalan Hangtuah, Pekanbaru dengan dengan geram.
Dia mengaku terpaksa hanya menggunakan penerang lilin sekedarnya. Selama ini memang dia tidak punya genset, karena rumah makannya yang masih berskala kecil tidak mampu membeli generator listrik itu.(Ad)