"Kesadaran masyarakat menjalankan program KB cukup tinggi. Hanya saja sekarang terkendala dengan yang lain seperti pengenalan alat kontrasepsi. Dimana alat kontrasepsi tersebut sebagai kebutuhan nomor sembilan," Ujar Kepala BKKBN Provinsi Riau, H Marlis Alamsa kepada wartawan, Selasa (22/5).
Menurutnya, baru lima Kabupaten/Kota yang menjalankan program Keluarga Berencana dan mengenal lebih dekat bentuk alat kontrasepsi. Lima Kabupaten/Kota tersebut adalah Kabupaten Dumai, Indragiri Hilir, Kampar, Kuansing dan Kota Pekanbaru.
Advokasi BKKBN Provinsi Riau kedepannya selalu mensosialisasikan dan melobi-lobi kalangan masyarakat yang belum mengenal arti pentingnya program KB dan alat kontrasepsi. "Kalau perlu program KB ini dapat dibuatkan perdanya. Agar masyarakat dapat pula mampu berperan lebih nyata tentang program KB yang sebenarnya," kata Marlis sambil tersenyum. (Dowi)