Menakertrans: KTM di Pulau Rupat Jadi Percontohan Nasional

Ahad, 22 Juli 2007 | 08:04:14 WIB
||

PEKANBARU (RiauInfo) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) RI, Erman Suparno mengatakan, pemerintah pusat memberikan sepenuhnya mendukungan rencana penempatan ribuan keluarga transmigrasi di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis dengan pola Kota Terpadu Mandiri (KTM).

Demikian dijelaskan Menakertrans ketika mengikuti temu ramah dan ekspose tentang KTM pulau Rupat dengan Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Jum’at (20/7) malam lalu. Sebagaimana dilaporkan Kabag Humas Pemkab Bengkalis Johansyah Syafri, Menakertans juga menjelaskan bahwa KTM di Pulau Rupat merupakan percontohan untuk program KTM tingkat nasional. ''Saya menyambut baik jadikan Pulau Rupat sebagai KTM. Untuk itu kita akan berikan bantuan dari anggaran untuk percepatan pembangunan KTM di Pulau Rupat melalui APBN sebesar Rp50 miliar,” terang Eman Suparno. Pada kesempatan tersebut Menakertrans juga mengungkapkan bahwa program KTM saat ini masih dalam tahap perencanaan. “Untuk realisasi direncanakan tahun 2008 yang akan datang,” jelasnya. Kemudian, Menakertrans juga menjelaskan bahwa daerah yang telah direncanakan untuk dijadikan KTM di Indonesia, diantaranya kawasan Transmigrasi Mesuji Provinsi Lampung, Air Talang dan Lubuk Timur Kabupaten Ogan Komerling Hilir [rovinsi Sumatera Selatan. “Terpadu yang dimaksudkan, adalah adanya kesatuan fungsi dari kota tersebut seperti pusat bisnis, pariwisata, pemukiman dan lainnya,'” tambah Manertrans. Dalam kegiatan ini tersebut terlihat hadir Ketua DPRD Riau H Chaidir, Gubernur Riau yang diwakili Asisten II H Herlian Saleh, Bupati Bengkalis H Syamsurizal, dan sejumlah Muspida lainnya baik dari Pemprov Riau maupun Pemkab Bengkalis. Pada bagian lain, Herlian Saleh yang mewakili Gubri menambahkan, Pemprov sangat mendukung rencana Pulau Rupat dijadikan sebagai KTM. “Potensi yang dimiliki daerah pulau tersebut sangat besar. Apalagi pulau itu berbatasan langsung dengan negara tetangga,” ujar mantan Sekretaris Bappeda Bengkalis ini. Sementara Bupati Bengkalis Syamsurizal dalam pemaparannya, pola pemukiman transmigrasi yang akan dikembangkan di Pulau Rupat yaitu dengan usaha pokok perkebunan inti plasma di areal hutan produksi konvensi, pola usaha pokok perikanan tambak di sepanjang selat Morong, pola pemugaran desa. ''Adapun beberapa rencana pembangunan yang akan ada dibangun dalam program KTM di Pulau Rupat ini, yaitu pertokohan, shoping centre (pusat perbelanjaan), pusat pemerintahan, perkantoran, losmen dan pusat perdagangan serta terminal. Kawasan utama yang akan dijadikan program KTM di pulau Rupat ini adalah desa Pangkalan Nyirih, Makeruh, Titi Akar, Hutan Panjang dan Sei Cingam,” katanya. Sebagaimana selalu disampaikannya, Syamsurizal, kembali mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat dapat mendukung sepenuhnya. “Memang program ini bukan untuk jangka pendek. Namun seluruh lapisan masyarakat, khususnya di pulau Rupat dapat memberikan dukungan sepenuhnya. Bukan sebaliknya,” harap Syamsurizal. Dukungan dimaksud, tambah Syamsuriza kepada sejumlah wartawan saat ditemu usai kegiatan ekspose, diantaranya memberikan fasilitasi dan kemudahan untuk mempercepat terealisasinya berbagai kegiatan untuk mendukung program KTM tersebut. Sebagai contoh tidak meminta ganti rugi lahan untuk pembangunan fasilitas umum. Misalnya lahan untuk pembangunan sarana pendidikan. Sekedar untuk diketahui, menurut informasi yang berhasil dihimpun, Dinas Pendidikan Nasional sudah menyatakan kesediaannya untuk membangun sekolah kejuruan pariwisata dan prikanan di pulau Rupat. Syaratnya itu tadi, masyarakat mau menyediakan lahan minimal dua hektar tanpa ganti rugi. Pada bagian lain, kepada unit satuan kerja terkait, selain mengadakan koordinasi dengan baik, Syamsurizal berharap agar dapat menerapkan pola jemput bola ke pusat agar proses percepatan realisasi berbagai program yang terintegrasi dalam KTM pulau Rupat ini dari masing-masing departemen dapat segera diwujudkan. (Tony/rls)

Terkini