Berdasar data satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18, BMKG Pekanbaru melaporkan, daerah Kabupaten Siak dan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) masing-masing mempunyai satu titik api. Sehingga jumlah titik api akibat karhutla menjadi dua titik di wilayah Provinsi Riau hari ini.
Kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Slamet Riayadi mengatakan, konsentrasi awan mulai terpecah akibat meningkatnya kecepatan angin di udara Riau. Arah angin bervariabel dengan dominasi dari arah Barat Daya ke arah Barat Laut.
Terganggunya konsentrasi pembentukan awan akibat angin ini telah mengakibatkan berkurangnya curah hujan di Riau. BMKG menilai, kewaspadaan terhadap pertumbuhan titik api perlu ditingkatkan menyusul berkurangnya curah hujan di Riau.(Surya)