"Selama ini kita masih mendatangkan daging sapi dari luar untuk memenuhi permintaan masyarakat di Riau, tapi dengan adanya program ini diharapkan kita bisa memenuhi sendiri," ungkap Kepala Dinas Peternakan Riau, Patrianov di Pekanbaru.
Dia menyebutkan saat ini pihaknya sedang melakukan inventarisir kesiapan 20 desa yang akan menjalankan program Sentra Ternak Desa mandiri itu. Pengkajian ini harus dilakukan sebelum menjalankan program tersebut.
Dari hasil kajian itu akan dapat dilihat segala kekurangan yang masih mengganjal, sehingga nantinya bisa dicarikan jalan keluar. "Selama ini yang menjadi kendala hanya masalah pakan ternaknya saja. Masalah ini harus dikaji bersama-sama untuk mendapatkan jalan keluar," tambahnya.
Jalan keluar tersebut diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan pengusaha sawit dan perusahaan pengolahan sawit agar mau menyisakan limbah sawitnya untuk menjadi pakan ternak. "Untuk itu kita perlu pula mendata perusahaan sawit yang ada di sana," jelasnya.(ad)