Berdasar satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan, daerah Kabupaten Siak menjadi daerah terbanyak korban kebakran hutan dan lahan dengan 3 titik api hari ini.
Sedangkan daerah Kabupaten Pelalawan, Kuantansingingi dan Inderagiri Hulu masing-masing hanya mengalami 1 titik kebakran hutan dan lahan. Sehingga jumlah kebakran hutan dan lahan hanya 6 titik di wilayah Provinsi Riau hari ini.
Kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Warih mengatakan, cuaca Riau mulai diwarnai dengan peluang hujan dalam sepekan beberapa hari ini. Keadaan itu menyusul adanya pusaran angin yang membentuk kumpulan awan di udara Riau. Pusaran angin ini terbentuk dari pengaruh badai tropis di Samudera Hindi dan Laut Cina Selatan. Namun BMKG Pekanbaru mendapatkan hujan hanya berintensitas ringan dan bersifat lokal.
"Peluang hujan relatif merata di daerah Riau. Namun hujan hanya berintensitas ringan dan bersifat lokal dan berpeluang terjadi dalam rentang waktu malam atau dini hari. Peluang angin kencang juga ada sebelum atau beserta hujan, sifat angin ini sementara saja. Pada cuaca buruk angin bisa berkecepatan 50 kilometer per jam,"terang Warih.(Surya)