Aksi ketegangan ini akhirnya redam setelah pintu pagar kantor PLN dibuka dan diperbolehkannya massa masuk halaman kantor. Mahasiswa mendesak untuk melakukan evaluasi kinerja PLN Riau dan mendesak jajaran PLN Riau-Kepri agar mundur dari jabatannya jika tidak sanggup mengatasi krisis listrik di Riau.
Tuntutan yang mereka bacakan di depan GM PLN Riau-Kepri Robert Aritonang dan jajarannya itu juga berisikan tuntutan penurunan pembayaran listrik sebagai kompensasi bagi masyarakat yang dirugikan akibat pemadaman listrik selama ini. Selanjutnya massa mendesak pemerintah menganggarkan dana untuk pembangunan pembangkit listrik di Riau.
Setelah membacakan tuntutan, massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Riau Peduli Listrik itu mendesak Robert Aritonang untung menandatangani pernyataan sikap tersebut sebagai tanda komitmen. Namun permintaan ini ditolak oleh Aritonang. Massa pun memanas dan berteriak histeris dan bersitegang dengan pihak keamanan. Dengan rsa kesal tersebut, massa akhirnya menyegel kantor PLN dengan memasang gembok pagar kantor PLN.(Surya)