"Hujan juga menekan jumlah titik kebakaran hutan dan lahan hingga ke titik nol di Riau. Hujan meningkat akibat terjadinya konvergensi angin yang membentuk awan konventif. Awan ini rawan hujan dan petir disertai angin kencang,"ungkap Kepala Kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Warih Rabu ini di Pekanbaru.
Menurut BMKG, pertumbuhan awan konventigf di udara Riau dan Sumatera umumnya diakibatkan oleh tekanan rendah yang terjadi di Samudera Hindia, sebelah Barat Pulau Sumatera. Tekanan rendah ini membentuk pola angin konvektif di udara Sumatera, termasuk Riau. Sehingga pertumbuhan awan yang rawan hujan masih akan terjadi dalam dua hari mendatang.
"Yang mesti diwaspadai adalah hujan serta angin kencang dan juga petir saat musim hujan di Riau dalam November ini,"ungkap Warih.(Surya)