Meski mengalami penurunan harga, namun para petani kelapa masih terus memetik buah kelapanya dan mengolahnya menjadi kopra. Sebab mereka tidak punya pilihan lagi untuk menghidupi keluarganya, selain dari hasil kopra tersebut.
Menurut informasi, turunnya harga kopra ini disebabkan harga jualnya di pabrik minyak kelapa juga mengalami penurunan. "Setiap harga kopra di pabrik turun, harga kepala di tingkat petani pasti turun," ungkap Larno, salah seorang petani Desa Sei Gantang, Kecamatan Kempas.
Bukan hanya petani swadaya saja yang mengeluh terkait dengan harga kelapa dan kopra yang rendah. Petani plasma di Kecamatan Burung juga mengeluhkan hal serupa. Sampai saat ini kesepakatan harga tak kunjung disepakati oleh warga dan perusahaan induknya.(ad)