Sehubungan hal itu, kedua pemerintah daerah ini telah sepakat untuk membentuk tim koordinasi wilayah sungai. Kesepakatan ini dilakukan karena kedua sungai besar itu mengalir di kedua provinsi, sehingga pemeliharaannya harus dikoornasi oleh kedua daerah.
Pemprov Riau-Sumbar juga telah sepakat untuk lebih meningkatkan lagi pengelolaan sumberdaya air di wilayah masing-masing. Karena dampak dari jeleknya pengelolaan air di wilayah hulu (Sumbar), akan dirasakan oleh masyarakat di bagian hilir (Riau).
Kepala Bappeda Riau Emrizal Pakis mengatakan, pengelolaan sumberdaya air di daerah Sumbar-Riau ke depan harus ditingkatkan terus. DAS Indragiri Kampar yang arealnya merupakan lintas wilayah diperlukan sebuah koordinasi yang lebih intens.
"Masing-masing daerah harus mampu membuat perencanaan yang baik untuk mengelola dan mengembangkan wilayah sungai di daerahnya," ungkp Emrizal lagi. Jika sungai di hulu rusak akibat berbagai hal, tentu dampaknya juga akan dirasakan daerah hilir.(ad)