"Ya, secara otomatis pemerintah masih bisa berjalan dengan baik. Kan, masih ada Sekretarir Daerah Pemerintahan Provinsi Riau (Sekdaprov) dengan beberapa orang asistennya. Kalau seorang Wakil Gubernur adalah jabatan politisi saja. Untuk itu, Wagub harus pandai menempatkan posisinya sebagai wakil," pinta Yuherman Yusuf kepada RiauInfodi Kantor DPRD Riau, Kamis (25/10).
Menurut Yuherman, sebenarnya tugas Gubernur Riau, hanya dapat memerintah begitu saja. Jika ditemukan ada masalah tentu yang langsung terjun kelapangan asisten I. Memang dalam aturan kepemerintahaan diwakilkan ke wakil. Tetapi secara pendelegasian (penugasan) tetap kepada jajaran dibawahnya seperti Wagub dan Sekdaprov. Kedua-dua ini harus sesuai dengan opsi kerja masing-masing tugas yang diemban.
"Kita contohkan saja Sekda, dia bisa menugaskan asistennya untuk menjalankan roda pemerintahan. Jika Sekda juga ikut, secara otomatis roda pemerintahan tak jalan. Untuk itu, Sekda harus tetap berada di Riau (Kantor)," katanya.
Disamping itu, Wagub juga harus dapat memfungsikan dirinya sebagai wakil. Jangan sampai lari dari jalur kerja yang telah ditetapkan. "Mari kita sama-sama saling bahu membahu menjalankan roda pemerintahan dengan baik," pungkasnya. (Dd)
.jpg)
