Warga Pekanbaru Keberatan Tarif Parkir Dinaikkan

PEKANBARU (RiauInfo) - Rencana Pemko Pekanbaru menaikkan tarif parkir nampaknya tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat. Sebab tarif baru yang akan diberlakukan tersebut sangat tinggi dan sangat membebani masyarakat pemilik kendaraan. 

Beberapa warga yang dimintai pendapatkan oleh RiauInfo, Jumat (24/10) umumnya menolak kenaikan tarif parkir itu. "Wah ini sudah keterlaluan, Pemko mau menaikkan PAD-nya, kok masyarakat banyak yang dicekik melalui kenaikan tarif parkir," ungkap Mujiono, warga Jalan Utama Kulim Pekanbaru. Dia mengatakan tarif parkir mobil yang naik dari Rp 1.000 menjadi Rp 3.000itu sudah sangat memberatkan dirinya. "Bagi orang-orang kaya yang memiliki mobil pribadi mungkin tak menjadi soal, tapi bagi kami yang punya mobil pengangkut sayur jelas sangat memberatkan," ujarnya. Hal itu juga dikatakan Roni, salah seorang warga Jalan Sumbersari. Aris yang kemana-mana selalu menggunakan sepeda motor ini juga keberatan dengan kenaikan tarif motor dari Rp500 menjadi Rp 1000. "Kalau tarif parkir Rp1.000, berarti tiga kali parkir harus mengeluarkan uang Rp 3.000," tambahnya. Menurut mahasiswa Fekon Unri ini, jika Pemko Pekanbaru ingin menambah PAD melalui parkir ini seharusnya tidak melalui cara menaikkan tarif parkir. Tapi cukup dengan membenahi sistem parkir di Pekanbaru yang selama ini justru dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan uang guna kepentingan pribadi. "Coba lihat petugas parkir yang ada sekarang ini, tidak pernah memberikan karcis setiap menarik uang parkir dari setip pemilik kendaraan. Kalau begitu caranya, bagaimana pertanggungjawaban uang yang telah mereka pungut. Bisa saja uang yang mereka pungut melayang begitu saja tanpa masuk ke kas pemerintah," ungkapnya. Roni yakin, jika sistem parkir di Pekanbaru dibenahi sungguh-sungguh, Pemko Pekanbaru pasti bisa meningkatkan penerimaannya dari sektor ini tanpa menaikkan tarif parkir. "Tarif tarif parkirnya yang dinaikkan, pihak pengeloa parkir saja yang kenyang, sementara masyarakat luas makin tercekik," ujarnya.(Ad)

Berita Lainnya

Index