Warga Pekanbaru Berharap Polisi Tak Dilengkapi Senjata Api Lagi

PEKANBARU (RiauInfo) - Kasus penembakan yang dilakukan anggota Provost Polwiltabes Semarang Briptu Hance terhadap atasannya yakni Wakil Kepala Polwiltabes Semarang, AKBP Drs Lilik Purwanto, ternyata mendapatkan perhatian khusus dari warga Pekanbaru. 
Ini terbukti dari hasil pengumpulan pendapat yang dilakukan RiauInfo di lingkungan masyarakat awam di lingkup tertentu di Pekanbaru secara singkat dan langsung Kamis (15/3). Umumnya mereka mengaku telah mengetahui kasus yang memilukan tersebut dari media media massa baik cetak maupun elektronika. Seperti juga yang diduga, 100 persen warga mengutuk perbuatan Hance yang tega-teganya menembak mati atasannya sendiri. Tapi tidak semua setuju Hance harus dimatikan juga. Sebagian pendapat mengatakan, seharusnya Hance tidak ditembak mati, cukup dilumpuhkan saja dengan timah panas dengan menembak bagian tubuhnya yang tidak menyebabkan kematian, seperti bagian kaki atau bagian lainnya. Dengan dibiarkan hidup, kasus ini bisa diselidiki penyebab sebenarnya. "Jangan-jangan dibalik ini semua, ada masalah lain yang menyertainya. Ini tentunya akan terungkap jika Hance dibiarkan hidup," ungkap pendapat itu. Berkaitan kasus yang mengerikan itu, hampir 100 persen pendapat menyarankan adanya pembaharuan di tubuh Polri, misalnya semua personil polisi tidak dilengkapi lagi dengan senjata api. "Polisi cukup diberi pentungan dan pisau komando saja, seperti di luar negeri," ungkapnya. Hanya polisi-polisi tertentu saja yang bisa memegang senjata api, misalnya yang berkaitan dengan pemberantasan tindak kriminalitas. Kalau bertugas untuk menjaga keamanan cukup dikasi pentungan saja.(Ad)

Berita Lainnya

Index