Warga Menunggu dan Menantang Serangan Fajar\

PEKANBARU (RiauInfo) - Tidak sedikit warga mengaku menunggu dan berharap adanya serangan fajar menjelang pencoblosan Pilgub Riau Senin 22 September besok. Kebanyakan warga mengaku tidak peduli dengan siapa yang memberi, yang mereke peduli hanyalah kantong dan perut terisi. "Itung-itung dekat lebaran, nambah THR boleh juga tuh,"ungkap seorang warga. 

Anggota KPU Riau Makmur Hendrik menanggapi fenomena ini sebagai kedaulatan demokrasi bagi rakyat. Sistim pilih langsung merupakan solusi kemerdekaan demokrasi dan politik saat ini. Salah satu positifnya menekan celah money politik. "Kini warga malah balik mengancam pada para pasangan calon, jika kalian nggak kasih uang aku tidak akan milih,"ungkap Makmur menirukan kecenderungan warga umumnya saat ini. Menurut Makmur, kenyataan ini mestinya menjadi pelajaran bagi setiap pasangan calon gubernur agar tidak melakukan Money Politic lagi. Karena dengan sistim pilih langsung saa ini tentu membutuhkan biaya besar menyogok atau membagikan uang kepada 3 juta lebih pemilih di Data Pemilih Tetap (DPT) Pilgub Riau saat ini. Dari segi hukum, Makmur juga mengakui belum adanya peraturan yang menegaskan sangsi tegas terhadap serangan fajar tersebut."Yang menjadi korban di sini tidak ada, karena tidak ada yang mengaku merasa dirugikan menerima pemberian dari para pasangan calon, makanya kasusnya juga susah diproses,"ujar Makmur kepada RiauInfo beberapa waktu lalu.(Surya)

Berita Lainnya

Index