Warga Jateng di Pekanbaru Prihatin Atas Bencana Longsor Karanganyer

PEKANBARU (RiauInfo) - Warga asal Jawa Tengah di Pekanbaru jumlahnya ternyata cukup banyak juga. Mereka bekerja di berbagai lapangan pekerjaan yang ada di kota ini, ada sebagai PNS, swasta maupun wiraswasta. Saat ini warga Jateng itu merasa berduga atas bencana longsor yang menewaskan hampir 100 orang di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyer.

Sejumlah warga asal Jateng yang ditemui RiauInfo, Kamis (27/12) menyebutkan bencana longsor yang menimbun beberapa desa di Karanganyer itu membuat kami sangat prihatin. "Kenapa bencana itu terjadi di sana. Padahal warga desa itu selama ini hidup dalam kemiskinan," ungkap Narsih (38) warga asal Solo yang suaminya bekerja sebagai penjual bakso keliling. Dia mengaku lebaran kemaren melakukan mudik ke Solo. Bahkan sempat mengajak anak-anaknya berwisata ke Tawangmangu yang asri dan berudara sejuk itu. "Dari kota Solo perjalanan ke Tawangmangu dengan motor hanya sekitar 45 menit melalui jalan yang terus menanjak dan berliku-liku," jelasnya lagi. Makanya, dia tidak menyangka kalau saat ini kawasan itu ditimpa bencana. Dia mengaku di daerah itu memiliki seorang sepupu ang bekerja sebagai petani. Namun syukur saja desanya tidak terkena longsor yang menghebohkan itu. Keprihatinan yang sama juga disampaikan Saroso (48) warga Rumbai yang juga berasal dari Solo. Dia menyebutkan selama ini kawasan Karanganyer dikenal sebagai tempat pariwisata yang cukup terkenal di Jateng. "Makanya saya jadi terkejut saat mendengar berita adanya longsor hebat di daerah itu," ungkapnya. Bahkan yang membuat dia lebih prihatin lagi, bencana longsor itu telah menimbun sejumlah desa dan menewaskan hampir 100 orang. "Saya membaca koran tadi pagi, katanya korbannya hampir 100 orang. Saya jadi ngerti membayangkan. Mudah-mudahan tidak ada famili saya ikut jadi korban," tambahnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index