Walikota Sesalkan Kekerasan Terhadap Murid di SD 001

PEKANBARU (RiauInfo): Seharusnya seorang pendidik bisa mendidik anak muridnya dengan penuh kasih sayang. Namun di Pekanbaru justru muncul kasus penganiayaan yang dilakukan seorang guru SD terhadap dua muridnya. Kasus penganiayaan ini sempat mendapatkan perhatian serius dari Walikota Pekanbaru Herman Abdullah. 

Kasus penganiayaan itu terjadi di SD 001 Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru. Guru yang diketahui berinisial HNB ini diduga melakukan pemukulan terhadap dua orang muridnya sehingga mereka mendapatkan perawatan di rumah sakit. Walikota Pekanbaru Herman Abdullah kepada wartawan Selasa (10/2) di Pekanbaru menyayangkan sikap guru yang ringan tangan kepada muridnya. "Seharusnya guru tidak perlu melakukan tindak kekerasan terhadap muridnya yang nakal," ungkapnya. Jika ada murid yang nakal, sudah sepantasnya seorang guru memperingatkannya. Bila nakalnya sudah keterlaluan, guru bisa memanggil orangtuanya. "Jadi tidak pantas harus menggunakan kekerasan untuk memberikan hukuman terhadap muridnya," tambah Herman lagi. Seperti diketahui, kedua murid yang menjadi korban kekerasan guru tersebut yakni Heriyandi (8) dan Muhammad Dzaki (8) murid kelas IIC. Peristiwa itu terjadi beberapa hari lalu saat Hendriyadi tidak bisa menghafal tugas yang diberikan guru kepadanya. Dia dijewer kemudian ditampar berkali-kali di depan kelas. Akibat tamparan itu tubuh korban langsung melemas dan sampai di rumah mengalami demam. Bekas tamparan itu masih menimbulkan bengkak di bagian telinganya sebelah kanan. Sampai saat ini Heriyandi hanya bisa berbaring di rumahnya. Perlakuan yang sama juga dialami Dzaki dari guru yang sama. Da juga mendapatkan jeweran dan tamparan dari HNB. Meski sering mendapatkan hukuman seperti itu, namun kali ini dirasakan Dzaki lebih keras dan sangat sakit. Akibatnya Dzaki tidak berani lagi masuk sekolah.(ad)
 

Berita Lainnya

Index