Walikota Nilai Kelalaian Security dan Satpol PP

PEKANBARU (RiauInfo) - Sekitar pukul 09.30 wib salah seorang karyawan Bank Riau yang ada di KPT menemukan kondisi ATM Bank Riau terbuka. Peristiwa tersebut langsung dilaporkan pada pihak yang berwewenang. 

Direktur Utama Bank Riau Ir Erzon kepada wartawan Rabu (10/9) di Balai Kota mengatakan tidak menduga bahwa peristiwa ini bakal terjadi. Karena ATM Bank Riau yang terletak di samping Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) tersebut berada di lokasi yang strategis.Apalagi, ATM tersebut memiliki security khusus yang diserta dengan CCTV dan di pintu masuk kantor Walikota Pekanbaru juga dijaga ketat oleh satpol PP. Jadi Erizon menilai bahwa kejahatan dan tindakan kriminalitas tersebut bisa terjadi dimana saja. Dia menjelakan dua hari yang lalu, Senin (8/9) kemarin, salah seorang petugas Bank Riau telah memasukan uang dalam ATM senilai Rp 217 Juta dan dalam dua hari di prediksi, dana yang tesisa di ATM tersebut mencapai Rp 200 juta. Namun untuk menentukan kepastianya harus dicek terlebih dahulu di cabang Bank Riau. ''Kita belum bisa menetukan berapa kerugian. Yang pasti kita akan segera cek dulu ke cabang berapa kerugian yang kita alami. Karena di cabang itu ada data pengambilan dan ATM ini sudah online dengan cabang Bank Riau terdekat,'' ungkapnya lagi. Ketika ditanya soal pelaku yang sekarang masih dalam penyidikan, Ia mengatakan belum diketahui oleh pihak Polisi siapa tersangkanya. Tetapi untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat, piahk Bank Riau menyerahkanya pada pihak kepolisian. ''Siapa pelakunya sedang di lacak oleh pihak kepolisian dan kita hanya bisa menunggu informasi yang akurant dengan mempercayakan kasus ini pada polisi. Agar sipelaku ini bisa segera ditangkap dan diberi sangsi sesuai UU yang berlaku,'' tuturnya. Menyinggung soal pertanggung jawaban kerugian yang ditanggung oleh pihak Bank Riau tesebut, Erizon menuturkan bahwa kerugian yang dialami oleh Bank Riau itu sudah ada prosesurnya. Sebab, mekanisme dan aturan kerugian itu sudah ada aturanya, jadi pihak bank hanya dituntut menjelankan tugas sesuai aturan yang berlaku. Disamping itu, Alirman selaku Wakil Pengawas Satpol PP yang berjaga malam itu tidak mengetau adanya kasus pembobolan. Pasalnya, untuk pengawasan bank Riau itu sudah ada security tersendiri, jadi Satpol PP hanya mengawasi lingkungan dan kantor Instansi Pemerintah saja. ''Saya memang mengontrol anggota saya tadi malam karena ada anggota yang jaga 4 orang untuk sip malam. Jadi kami tidak menyangka bahwa ATM ini bakal di bobol maling,'' tuturnya lagi. Ketika dikonfirmasikan pada Walikota Pekanbaru Drs Herman Abdullah usai rapat penertiban angkutan lebaaran. Herman langsung kaget dan mengatakan, karena kelalaian petugas Bank Riau serta Satpol PP. Menurut walikota, ini adalah karena tidak tegas dalam melaksanakan tugas. ''Kita akan panggil Satpol PP kenapa di kantor walikota yang dijaga ketat ini ATM bisa dibobol maling. Padahal kita sudah mengingatkan pintu masuk Kota harus dijaga Ketat, jadi kalau memang diperlukan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan ini ya kita pertimbangkan nantinya,'' ulas Herman dengan nada kecewa. (muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index