Wagubri Terima Penghargaan Penanggulangan HIV/AIDS

JAKARTA (RiauInfo) - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menerima penghargaan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) atas keberhasilan Pemprov Riau menanggulangi dan meminimalisasi penyebaran epidemi HIV/AIDS di Bumi Lancang Kuning. Penghargaan diserahkan langsung oleh Mendagri Gamawan Fauzi di Museum Nasional, Jakarta, Senin (31/1/2011). Hadir pada kesempatan itu, antara lain Menko Kesra yang juga Ketua KPA Agung Laksono dan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih. Selain itu juga nampak beberapa gubernur, seperti Gubernur DKI Fauzi Bowo, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dan Gubernur Kepri HM Sani. Wagubri seusai menerima penghargaan mengatakan bahwa penghargaan tersebut bukan hanya karena prestasi Pemprov Riau, tapi karena seluruh komponen masyarakat Riau. "Ya penghargaan ini untuk seluruh masyarakat Riau, bukan hanya Pemprov, karena upaya kita dalam menanggulangi penyebaran HIV/AIDS dan mengobatinya bekerja sama dengan berbagai unsur masyarakat, termasuk juga dunia usaha," ujar Wagubri, menjelaskan. Wagubri mengatakan bahwa sejauh ini berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS, mulai dari penyuluhan hingga menggelontorkan sejumlah dana. "Untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS ini, kita bekerja sama dengan berbagai pihak, karena epideminya bisa dimana saja, bahkan di dalam rumah tangga. Makanya, harus ada kerja sama dengan berbagai pihak," tegas Wagubri lagi. Dalam pada itu, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam pidatonya antara lain menekankan pentingnya keterlibatan para kepala daerah dalam mensosialisasikan penggunaan kondom demi untuk memutus rantai penyebaran HIV/AIDS. "Saya pada kesempatan ini meminta bapak-bapak gubernur dan kepala daerah umumnya untuk benar-benar terlibat dalam mensosialisasikan penggunaan kondom ini. Ini bukan berarti kita mengampanyekan sek bebas, tapi semata-mata ingin memutus rantai penyebaran HIV/AIDS," ulasnya. Menkes menyadari bahwa kampanye kondom masih mendapat banyak tantangan dari berbagai pihak, karena dianggap memberikan peluang kepada masyarakat untuk melakukan sek bebas. Padahal, ucap Menkes, upaya itu masih dianggap sebagai salah satu upaya yang sangat tepat untuk memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS. Apalagi saat ini, tren penyebaran HIV/AIDS tertinggi karena hubungan seksual (heteroseksual). "Dulu memang sempat tren penyebaran tertinggi karena jarum suntik dan narkoba. Tapi ini ada masa jenuhnya. Beda dengan heteroseksual. Masalah seksual ini kan sudah dari dulu, ga ada jenuhnya. Jadi, saya mohon kita bisa menerima penggunaan kondom ini. Bagaimanapun, ini yang terbaik," tegas menteri yang saat ini tengah menderita kanker paru itu. (Tony/rls)

Berita Lainnya

Index