Wagubri Menilai Kadisbun Bukan Levelnya Marjohan

PEKANBARU (RiauInfo) – Wakil Gubernur Riau Drs H Wan Abu Bakar MS MSi merasa prihatin bercampur rasa kagum atas sikap fair yang dilakukan mantan asisten III Setprov Riau, Drs H.R Marjohan Yusuf dengan mengundurkan diri dari jabatannya yang baru yaitu sebagai Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Wan Abu Bakar kepada wartawan, Rabu (9/4) sore, saat dihubungi via selularnya. Diakui Wa n, dirinya saja sebagai wakil gubernur tidak pernah tahu kapan dilakukan mutasi dan pendapatnya tentang kompetensi pejabat yang akan didudukan dalam posisi penting di lingkungan Pemprov Riau. “Saya kira wajar kalau Pak Marjohan bersikap demikian, karena jabatan Kadisbun itu membuat beliau terpukul selaku pejabat senior berprtestasi yang dua tahun lagi akan pension, apalagi beliau di mutasi di jabatan yang dikerumuni masalah dengan proyek kebun K2i,” kata Wagub. Pengunduran diri Marjohan, menurut Wagubri diketahui dari seseorang dan membaca berita di internet, sehingga Wan mengaku belum sempat menemui Marjohan Yusuf sebelum yang bersangkutan pamit meninggalkan Kan tor Gubernur dan mengakhiri karirinya di pemerintahan. “Jabatan di bawah Assisten yang paling pantas diberikan pada Pak Marjohan menurut saya selevel Kepala Bappeda lah atau Kepala BADP, jika melihat dari senioritas dan prestasi kerja. Yang lain tak ada,” kata Wagubri. Jabatan Kadisbun, kata Wan adalah jabatan beresiko karena banyak masalah dalah proyek kebun K2i. Menurut politisi senior dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Riau yang saat ini dipercayakan menjabat Ketua DPP PPP ini, bukanlah maqom-nya Marjohan Yusuf, karena kata Wan, Marjohan bukan seorang insinyur yang menguasai mengerti persoalan perkebunan. Namun, Wan melihat bukan karena persoalan politik, birokrat berprestasi sekaliber Marjohan mengundurkan diri dari jabatannya, hanya kerana tak mampu dan tak layak saja, ujar Wan. “Tidak hanya Marjohan, pejabat yang mutasi Selasa (8/4) lalu juga, menurut saya tak sesuai kompetensi dan bidang ilmunya. Penunjukkan mereka tidak professional, melainkan hanya factor like and dislike, artinya, yang mau ikut kata pimpinannya diberi jabatan, yang mangkir di non job kan , kalau begini kan kacau,” tukas Wan kesal. Untuk diketahui, sehari setelah dilantik dari jabatan barunya sebagai Kadis Perkebunan Riau, Selasa (8/4), HR Marjohan Yusuf yang sebelumnya menjabat Asisten III Setprov Riau mengundurkan diri, Rabu (9/4) dari jabatan barunya. Kepada wartawan, Marjohan mengaku karena tak pas saja ia mengemban jabatan barunya itu. “Saya tak mengerti betul persoalan proyek perkebunan. Saya bekerja tak mau setengah-tengah,” kata Marjohan kepada wartawan saat ditemui sebelum pergi meninggalkan Kantor Gubernur Riau yang dalam beberapa tahun ini menjadi tempat ia bertugas.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index