USAHA BATU BATA BERHENTI BEROPERASI Banyak Kuli Pencetak Batu Bata Kehilangan Pekerjaan

PEKANBARU (RiauInfo) - Banyaknya usaha batu bata di Kulim, Kecamatan Tenayan raya, Pekanbaru, berhenti beroperasi, membuat banyak kuli pencetak batu bata kehilangan pekerjaan. Selama ini mereka menggantungkan hidup keluarganya sebagai kuli pencetak batu bata yang dibayar berdasarkan jumlah batu yang dicetaknya.

Supri, salah seorang diantaranya mengaku telah kehilangan mata pencariannya sejak sebulan yang lalu. "Sejak usaha batu bata tempat saya bekerja tidak beroperasi lagi mulai bulan lalu, saya tidak bekerja lagi. Untuk bekerja di tempat lain, tidak punya keahlian," ungkapnya. Selama tidak bekerja, tulang punggung keluarganya dialihkan ke istrinya yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian. "Saya kadang bekerja ikut truk barang, tapi tidak rutin. Hanya kadang-kadang saja kalau ada orang yang butuh tenaga saya," ungkap ayah dari seorang anak asal Pekalongan ini. Hal yang sama juga diungkapkan Jumadi, kuli pencetak batu bata lainnya. Dia juga mengaku sudah cukup lama tidak bekerja lagi sebagai kuli pencetak batu bata. Dulu sewaktu masih bekerja bisa mendapat uang sekitar Rp20 ribu sehari. "Tapi sekarang sama sekali tidak ada," ungkapnya. Agar dapur di rumahnya tetap mengepul, istrinya berjualan sayur di pasar. "Saya masih beruntung punya istri yang pinter mencari duit. Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat ke pasar untuk jualan sayur. Hasil jualan sayur itulah yang kami makan sehari-hari," tambahnya.(ad)
 

Berita Lainnya

Index